[Backpacking] Dolar boleh, ringgit bisa, rupiah? Noo...

Soal bayar-bayar, Vietnam emang nggak bikin ribet. Asal punya dolar, gampang lah. Penjual pinggir jalan pun oke aja dibayar pakai dolar, trus kembaliannya "dong" (mata uang Vietnam). Meski nggak tahu juga ya kalau di pelosok.

Karena itu, kita nggak nukar dong banyak, siap-siap dolar aja.

Nah, sejak semalam sebelum check out, kita sudah bilang si Chim, kalo kita mau bayar pake credit card. Karena dolar kita pas-pasan. Si Chim ho oh ho oh aja. Eh, paginya, dia bilang mesinnya rusak. Idosengok, gitu katanya (It doesn't work, maksute...)

Waaa...! Paniklah kita. Secara dolar tinggal 100. Padahal tagihan 130-an dolar (skalian bayar tur ke Ha Long Bay dan taksi ke bandara). Gimana ini?
Ke bank, nggak mungkin secara masih pagi banget, hari minggu pula. Si Chim juga bingung (soale baru bangun tidur!). Mau ngutang? Nggak lucu kan? Cuci piring? Ini bukan restoran.

Akhirnya kita bilang, kita nggak punya dolar lagi, adanya ringgit. S Chim dengan tangkas jawab: "Aa.. ringgit- ringgit..." sambil ngangguk-ngangguk.

Saya iseng tanya: kalo bayar pake rupiah?

Si Chim bingung: "What?"

"Rupiah..." ulang saya.

Dengan yakin dia menggeleng. Huuuu...

Jadilah, kita bayar pake dolar + ringgit. Hehehe.

Kesian deh rupiah. Soal ringgit lumayan diterima, karena cukup banyak wisatawan dari Malaysia. Secara gitu ada penerbangan langsung KL-Hanoi.


Pic: Chim lagi nulis kuitansi