Nonton Film Palestina Seharian, Gratis!

Saya yakin, nggak banyak dari kita yang sudah menonton film-film tentang Palestina. Selain belum banyak beredar, kalau pun ada juga sulit diakses.

So, kesempatan banget nih buat teman-teman semua yang pengen banget menikmati film-film Palestina. Bukan 1, 2, atau 3, tapi 4!

Gratis! Temans cuma perlu mengisi kencreng yang semuanya akan disumbangkan untuk Palestina.

Kapan lagi nonton seabreg film sambil nyumbang untuk Palestina?!

Datang ya!

Ahad, 22 Februari 209
Jam 10.00 - 20.00 WIB
MP Book Point
Jl. Puri Mutiara 72, Cipete, Jakarta Selatan



Acara merupakan rangkaian acara Milad FLP ke-12.

==

Jadwal Pemutaran Film

Pukul 10.00-10.30
Pendaftaran dan Pembukaan

Pukul 10.30-12.00
A Wedding in Ramallah
(Sherine Salama, 2002, Australia, 90 Menit, dokumenter)

Pukul 13.00-15.00
Promises
(Carlos Bolado, B.Z. Goldberg, Justine Shapiro, 2001, Prancis, 106 menit)

Pukul 16.00-17.35
Mur/The Wall
(Simone Bitton, 2004, Prancis, 95 menit, Dokumenter)
 
Pukul 19.00-20.35
Yadfon Elahiyyah/ Divine Intervention
(Elia Suleiman, 2002, Palestina, 92 menit)


SINOPSIS:

A Wedding in Ramallah
(Sherine Salama, 2002, Australia, 90 Menit, dokumenter)

Bassam, tukang telepon di Cleveland, adalah pengungsi dari Palestina. Ia kembali ke tanah airnya untuk mencari istri, setelah gagal dalam pernikahannya di Amerika.  Ia bertemu dengan Mariam yang ia nikahi setelah berkenalan beberapa pekan. Bassam pun kembali ke Amerika, sementara Mariam pindah ke keluarga Bassam untuk mengurus kepergian ke Cleveland. Di keluarga itulah, hadir ipar Bassam yang telah 7 tahun menunggu surat dari imigrasi untuk menyusul suaminya ke New York, namun sang suami selalu menolak rencana kepindahannya. Apakah film ini berakhir bahagia? Tergantung cara pandang Anda.
Film ini meraih AFI Award untuk penyutradaraan dan film dokumeter terbaik pada Australian Film Istitute,  Cinema du Reel Award, Fipresci Prize - special mention di Melbourne International Film Festival.

Promises
(Carlos Bolado, B.Z. Goldberg, Justine Shapiro, 2001, Prancis, 106 menit)

Beberapa anak Yahudi dan Palestina diikuti selama tiga tahun dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mendapatkan pandangan alternatif dalam konflik Yahudi-Palestina. Ketiga sutradara mengikuti tujuh anak-anak lokal dari berbagai latar belakang antara rentang waktu 1995-1998. Mereka berbagi cerita tentang hidup di Yerusalam. Lewat cerita dari generasi mereka, penonton disuguhkan representasi hilangnya masa kanak-kanak yang indah dalam hidup mereka.
Film ini  mendapat nominasi oscar pada Academy Awards USA tahun 2002, memenangi penghargaan Prize Of The Ecumenical Jury dari Locarno International Film Festival tahun 2001, dan memenangi penghargaan kategori Audience Award dari Rotterdam International Film Festival tahun 2001  

Mur/The Wall
(Simone Bitton, 2004, Prancis, Dokumenter, 95 menit)

Musim panas 2002, PM Israel Ariel Sharon memerintahkan membangun tembok keamanan yang membentuk batas antara Palestina dan Israel. Alasannya, seperti yang diungkap Dirjen Kementrian Pertahanan Israel, untuk mencegah orang Palestina bertindak terorisme. Film ini menggambarkan dua sisi dari tembok itu. Identitas sang sutradara, seorang Yahudi yang lahir di Maroko, membuatnya mendapatkan akses dari kedua belah pihak. Tidak hanya pejabat dan rakyat, tembok itu sendiri dan lansekap sekitar berbicara banyak.
 
film ini meraih  Grand Prix pada Marseille Festival of Documentary Film dan Special Jury Prize World Cinema pada Sundance Film Festival.
 
Yadfon Elahiyyah/ Divine Intervention
(Elia Suleiman, 2002, Palestina, 92 menit)

Sang sutradara mencampurkan genre komedi romantik dan humor untuk berbicara soal konflik di Palestina. Alkisah, ES dan pacarnya (Manap Khader) hidup di kota yang terpisah dan titik temunya adalah dekat pos checkpoint Israel.
 
Film ini memenangi penghargaan FIPRESCI Prize dan Jury Prize di Cannes Film Festival tahun 2002 dan dinominasikan untuk kategori Golden Palm pada tahun yang sama. Juga meraih Silver Hugo Special Juri Prize di Chicago International Film Festival dan skenario terbaik di Cinemanila International Film Festival.  

Acara ini terbuka untuk umum dan gratis, namun akan ada kotak amal untuk sumbangan sukarela bagi rakyat Palestina. Tempat terbatas.
Dress code: hitam-hitam
Untuk keseluruhan acara silakan klik: http://forumlingkarpena.multiply.com/  dan www.forumlingkarpena.net


====

Comments

  1. hebat flp bisa dapetin film2 itu. gimana caranya mba?

    nunggu reviewnya mba aja deh :)

    ReplyDelete
  2. beli sama mas ekky?
    boleh pesan ga mbak.?
    ga bisa gabung, jadwal bentrok ^_^

    ReplyDelete
  3. gak, non. tapi ekky minjem sama yg punya akses film ini.
    ini bukan dvd, vhs.

    ReplyDelete
  4. gimana kalo mau nonton dian?
    reservasi dulu nggak?
    atau bisa datang langsung?

    ReplyDelete
  5. langsung aja, bos! jgn lupa bawa sumbangan buat palestin hehe

    ReplyDelete
  6. Ini dia, yang lebih lengkap. Aku copas juga deh

    ReplyDelete
  7. eh gambarnya yg di MP kamu kok lbh jelas ya, ko. mau dong file asli yg resolusinya gede.

    ReplyDelete
  8. Mbaaaaaaaa, aku bertugas hari itu nemenin Wa Ode, ihiks :-(

    Mau dung Mba dipinjemin VCDnya :-D

    ReplyDelete
  9. kagak bisa, jeng... ntu vhs, lagian gak blh dipinjamkan personal, kudu institusi.

    ReplyDelete
  10. gue pastinya dateng dooong, wajibb!
    bersama teman-teman... pasti seru...

    ReplyDelete
  11. mba, daku mengirimimu parcel....eh...salah, email. mudah-mudahan emailnya nyampe yaa :D

    ReplyDelete
  12. hihi, lucu baca yana ngomong "gue" ;D

    ReplyDelete
  13. mau dikirimin parcel apa siy mba? bilang deh, ntar fe...catet :D

    ReplyDelete

Post a Comment