Lepas kuliah selasa lalu, seorang mahasiswa mengejar saya. Menjajari langkah saya saat menuruni tangga. (lantai tiga bo', secara saya sudah tua dan lelah, kadang suka tertatih-tatih *hiperbol*)
"Bu, mau ngomong sebentar..."
"Silakan," sahut saya.
"Kakak saya suka menulis, Bu, dan dia sudah membuat novel..."
"Oh ya...?" saya tertarik.
"Iya, Bu. Ini..." katanya menyerahkan prin-out naskah setebal hampir 200 halaman, yang sudah agak kucel. "Ibu bersedia nggak membaca naskah ini? Untuk dikasi masukan saja, Bu."
"Oh, insya Allah. Kakak kamu sudah sering menulis?"
"Iya, Bu, suka menulis cerpen. Ini novel pertamanya..."
"Dia kuliah di mana?" tanya saya.
"Kakak saya nggak kuliah, Bu. Dia pengamen. Mangkalnya di perempatan hero. Dia cuma lulusan SD, Bu."
"Ow..." saya tertegun.
Sungguh, saya harus membaca draft novel tersebut. Semua orang mungkin bisa menulis, tapi tak semua orang bisa tekun dan menghasilkan sebuah karya. Apatah lagi seorang pengamen lulusan SD. Buat penerbit, siap-siap saya tawarkan naskah ya? ;)
# Ganteng kan si pengamen?? (hihi, gak ding, ntu dari SINI)
"Bu, mau ngomong sebentar..."
"Silakan," sahut saya.
"Kakak saya suka menulis, Bu, dan dia sudah membuat novel..."
"Oh ya...?" saya tertarik.
"Iya, Bu. Ini..." katanya menyerahkan prin-out naskah setebal hampir 200 halaman, yang sudah agak kucel. "Ibu bersedia nggak membaca naskah ini? Untuk dikasi masukan saja, Bu."
"Oh, insya Allah. Kakak kamu sudah sering menulis?"
"Iya, Bu, suka menulis cerpen. Ini novel pertamanya..."
"Dia kuliah di mana?" tanya saya.
"Kakak saya nggak kuliah, Bu. Dia pengamen. Mangkalnya di perempatan hero. Dia cuma lulusan SD, Bu."
"Ow..." saya tertegun.
Sungguh, saya harus membaca draft novel tersebut. Semua orang mungkin bisa menulis, tapi tak semua orang bisa tekun dan menghasilkan sebuah karya. Apatah lagi seorang pengamen lulusan SD. Buat penerbit, siap-siap saya tawarkan naskah ya? ;)
# Ganteng kan si pengamen?? (hihi, gak ding, ntu dari SINI)
"Ayoooo deeyand yaah ha..ha :)"
ReplyDeleteApa kabaar???
hehe, lumayan nyegerin sore, mba niez, kekeke...
ReplyDeletealhamdulillah kabr baik, mbak gimana?
Semangatnya patut diacungi jempol... Hasilnya? Kita tunggu kabar dari Mbak Dee :D.
ReplyDeletehehe, mudah-mudahan.. doain mbak leila...
ReplyDeletepenulis yang pengamen dan lulusan sd, justru jadi nilai tambah itu bagi naskah itu, dee. penerbit yang jeli, musti menerbitkannya. *tapi liat naskahnya dulu ding* :D
ReplyDeleteyup, betul, kang! naskah juga kudu dong dilihat, bukan sekadar hiperbola background kehidupan agar menarik simpati (kayak afi atau indonesin idol, hehe)
ReplyDeleteiya setuju, siapa tahu....
ReplyDeletehehehe.. mbak de... itu pengamen di barat sono kali ye?
ReplyDelete@ inci73: amiiin :)
ReplyDelete@ albirru: hehehe, kalo pengamen di sini kayak gitu, pasti udah jadi model, min! ;)
wah.. semangat yang hebat!!! patut ditiru banyak orang ya mbak :)
ReplyDeleteBetul, ren. Di sini jangankan lulusan SMA, anak kualiahan aja blm tentu suka nulis :)
ReplyDeleteDuh.. berarti aku juga bisa bikin novel yah! Masa kalah ma pengamen ituuuu..! :(
ReplyDeletepasti semangatnya luar biasa.
ReplyDeletehalo mba dian, apa kabar?
novelnya bagus ya Mba ?
ReplyDeletediripyu novelnya ya mba...
ReplyDeleteato ntar tunggu terbit dulu baru diripiyu?
Kalo novelnya bagus, mbak dee jadi perantara ajah untuk serahin ke penerbit :-D
ReplyDeletesemangat yg hebat!! kl dah baca sharing lagi ya mbak... :)
ReplyDeleteooo itu ya :p
ReplyDeletekalo naskahnya bagus, why not? ya gak? :)
ReplyDeleteWah, subhanallah Mbak Dee.. jadi ngiri sama si pengamen.
ReplyDeletetapi kok dia tau untuk mnyerahkan naskah itu pada orang yg tepat??
wah, jadi mau malu...:)
ReplyDelete@ elly: pasti bisa!! ;)
ReplyDelete@ mochusni: betul! kabar kabur, mas husni... eh baik hehe...
@ bearahmat: belum baca sampe abis, mat
@ annidalucu: insay Allah, fe. tahapnya amsih awal nih, mudah2an nanti kalo layak ada penerbit yg mau nerbitin :). mohon doanya.
@ fardelynhacky: insya Allah, pasti, ki! ;)
@ ftz12: ok mbak :)
@ arisulindra: itu ape, bos? :p
@ myhaura: betul, mba!
@ catatankecil: hehe, soale adeknya mahasiswa saya, dan ;)
@ rahmirizal: malu aku malu, pada semut merah... yang berbaris di dinding.... kekeke