Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Biographies & Memoirs |
Author: | Andrea Hirata |
Ada buku yang membuat saya tertawa...
Ada buku yang membuat saya malu, betapa tidak bersyukurnya saya...
Ada buku yang membuat saya terlecut semangat, sejuta inspirasi...
Ada buku yang membuat saya merasa lekat dengan suatu tempat...
Tak semua buku bisa saya dapatkan kesemua hal di atas. Namun, bisa dibilang di buku ini saya dapatkan semua. Kalau orang setelah menikah bilang menyesal (kenapa kagak dari dulu :p), mungkin begitu juga saya dengan buku ini. Taelaa. Nggak sih. Cuma, sejak orang banyak membicarakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi , kemudian muncul buku keduanya (Sang Pemimpi), dan beberapa waktu lalu terbit buku ketiga (Edensor), saya memang masih belum tergerak untuk membaca. Nggak tahu, belum tertarik saja. Dan saya kalau belum tertarik, ya nggak akan maksain diri, meski direkomendasiin sonoh-sinih (untuk beberapa buku seh kadang penasaran hehe).
Dan akhirnya, akhir minggu lalu, tetangga sebelah alias redaktur Ummi, nitip beliin Laskar Pelangi via saya (secara saya ada account di bukukita.com). Karena nanggung kalau beli hanya satu, saya pun beli juga. Setelah pilih sana-sini entah kenapa (emang udah takdir *halah*) saya beli "Sang Pemimpi" ini. Maksudnya, kalau oke, kan tinggal pinjam yang Laskar Pelangi sama Tante Asma gituh.
Kemarin pagi 2 buku pesanan tsb sampai. Malamnya, jam satu saya terbangun, susah tidur lagi, saya ambil Sang Pemimpi. Eh eh, kok bablas. Sampai jam 1/2 4, tuntas saya baca. Dini hari itu saya ngikik, ngakak tertahan (hayoo gimana?!) sampai sakit perut (biar nggak bangunin orang serumah), bahkan airmata saya meleleh. Wow! Andrea telah mengguna-gunai saya (hihi).
Perjuangan Ikal dan Arai (tokoh utama) plus Jimbron untuk sekolah (juga menyambung hidup sehari-hari) benar-benar mengaduk emosi saya. Ikal--personifikasi Andrea--dan Arai sang sahabat, mengajarkan banyak soal hidup. Ketegaran. Mimpi. Harapan. Keberanian. Semangat. Tadhiah--pengorbanan. Kepedulian. Cinta (ayah pada anak, guru pada murid, jejaka pada gadis, sahabat pada sahabat, manusia pada hewan--Jimbron dan kuda!). Kasih sayang. Juga kenakalan khas remaja.
Ada beberapa kejanggalan dalam sisi cerita, juga kekurangtelitian dalam mengedit. Tapi, cerita yang mengalir membuat kelemahan tersebut (mungkin) tak terlalu membingungkan pembaca. Jujur, rasanya tak rela saat sampai pada titik terakhir. Alhamdulillah ini masih buku ke-2, masih ada buku ke-3 dan ke-4 (plus buku 1 yang belum saya baca :D).
Faizza 'azzamta fatawakkal alallah. Satu hal yang saya ambil dari buku ini. Maka kuatkan tekadmu, ikhtiarlah dengan segala, sesudah itu kembalilah pada Allah.
Quote favorit:
- "Ambillah, biarlah hidupku berarti. Jika dapat kuberikan untuk kalian. Merantaulah. Jika kalian sampai ke Perancis, menjelajahi Eropa hingga Afrika, itu artinya aku juga sampai ke sana, pergi bersama-sama kalian." (Jimbron pada Ikal dan Arai, saat memberikan kepada mereka masing-masing satu celengan kuda yang susah payah ia tabung, hlm. 218).
- "Yang pertama harus kalian lakukan adalah temukan masjid..." (Ayah Ikal pada Ikal dan Arai saat melepas mereka merantau ke Jakarta, hlm. 217).
- "Berani-beraninya kaududukkan bapakmu di kursi nomor 47! Apa kerjamu di sekolah selama ini?! Bikin malu! Semester depan kau cari bapak lain untuk mengambil rapormu!" (hlm. 92).
- Aku belajar bahwa pria pendiam sesungguhnya memiliki rasa kasih sayang yang jauh berlebih dibanding pria sok ngatur yang merepet saja mulutnya. (Ikal tentang ayahnya, hlm. 87).
- Betapa aku mencintai laki-laki pendiam itu. setiap dua minggu aku bertemu dengannya, tapi setiap hari aku merindukannya. (Ikal tentang ayahnya, hlm. 94)
- seperti kata Leo Tolstoy: Tuhan tahu, tapi menunggu. (hlm. 65)
- "Itulah penyakit kalian, Orang melayu. Manja bukan main, banyak teori kiri-kanan, ada sedikit harta, ada sedikit ilmu, sudah sibuk bersombong-sombong." (Capo Lam Nyet Pho pada orang kampung Ikal, hlm. 164).
- "Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati..." (Arai pada Ikal, hlm. 153)
- "Mengapa kau berhenti bercita-cita, Bujang? Pahamkah engkau, berhenti bercita-cita adalah tragedi terbesar dalam hidup manusia!" (Pak Mustar pada Ikal, hlm. 148)
- Aku ingin membahagiakan Arai. Seperti yang selalu ia lakukan padaku. Aku sering melihat sepatuku yang menganga seperti buaya berjemur tahu-tahu sudha rekat kembali, Arai diam-diam memakunya. Aku juga selalu heran melihat kancing bajuku yang lepas tiba-tiba lengkap lagi, tanpa banyak cingcong Arai menjahitnya. Jika terbangun malam-malam, aku sering mendapati diriku telah berselimut. Arai menyelimutiku. (hlm. 185)
- ...Tak pernah aku tahu beasiswa diberikan pada tukang Sortir." (Profesor penguji pada Ikal, hlm. 260)
- "Masa muda, masa yang berapi-api! Haji Rhoma Irama!" (Ikal, saat diminta guru menyebutkan kalimat dari tokoh pemikir besar)
- Hari ini seluruh ilmu umat manusia menjadi setitik air di atas samudera pengetahuan Allah. Hari ini Nabi Muda membelah Laut merah dengan tongkatnya, dan milyaran gemintang yang berputar dengan eksentrik yang bersilangan, membentuk lingkaran episiklus yang mengelilingi lingkaran episiklus yang ebih besar. Semua tertata rapi dalam protokol jagat raya yang diatur tangan Allah. (Ikal, saat diterima di Univesite de Paris, Sorbonne, hlm. 272)
bukunya 'padat' banget!...jadi pengen baca, aku kan blm baca satu pun bukunya.....
ReplyDeletesilakan dicari, ndah. worth it kok. mba aja yg atdinya cuek malah jadi pengen ngoleksi semuanya :D
ReplyDeleteoke deh, kalo rekomendasi dari Mbak Dee...:D
ReplyDeletehehehe... moga rekomendasinya bener ;)
ReplyDeleteemang ada berapa buku mbak?
ReplyDeleteaq dah lama jd pemalas nih...kayaknya krn lama jg ga baca buku bagus kali ya?
biasanya, setelah baca buku suka dapet pencerahan.
kata kakak iparku memang bagus...tp dia sedih sih krn ada bagian yang membuatnya melarang anaknya yang masih belum dewasa untuk ikut baca...
ReplyDeletebener gak mbak?
*dr yg blom juga baca*
kan andrea mo bikin tetralogi, ten. yg udah terbit 3 (laskar pelangi, snag pemimpi, dan edensor). yg terakhir, maryamah karpov lagi dirampungin kayaknya.
ReplyDeleteIya sih, nad, di bab "bioskop", tentang pengalaman ikal, arai, dan jimbron nonton film dewasa, emang agak terlalu "deskriptif". sebenarnya lebih ke eksplor pengalaman mereka yg lagi puber trus nyuri2 nonton film anak gede. andrea ingin menekankan betapa nafsu serta film indonesia yg banyak membodohi masyarakat, telah mengancam kebersihan "masa puber" mereka. cuma karena agak "didramatisir" emang kurang cocok buat anak2 kecil.
ReplyDeletePinjemmm........ :D
ReplyDeleteBaru aja dipinjem ama Mba Mala. Ngantri yak! ;)
ReplyDeleteSiipp...
ReplyDeletengantri pinjem juga..^_^
ReplyDeletesilakan, silakan, antree... antreee... ;)
ReplyDeletewah, dee pintar juga membangkitkan rasa penasaran saya utk membacanya. *apalagi ibunya fay, pasti suka* :D
ReplyDeletehehehe, kebetulan saya suka nih buku, dan pesannya bagus, so mesti dibagi2 gitu, kang tian. ibunya fay suka cerita2 memoar juga ya, kang? beliin atuh hehe
ReplyDeletetentu saja suka. sementara ini, pinjemin dulu atuh. :D
ReplyDeletebaru baca yg pertama
ReplyDelete*ga sengaja pas mampir di rumah temen di eindhoven* :p
wah.... reviewnya diramu sama pelet ya mbak ;-)
ReplyDeletebikin orang jadi penasaran untuk baca. hihihihi
sedih deh.. di sini ga bisa beli :(
menyentuh ya mbak kalo baca buku2 beginian.. menyegarkan hati nurani kita sebagai manusia..
ReplyDeletedaripada baca buku2 detektif2 yg isinya kisah penjahat2 aneh..
beli ah ...makasih ya mba Dee..:-)
ReplyDeleteHoreeeeeeeeeeeeeeey! Aku punya buku ini *sedang dibaca* emang bagus guuuuuuus! ^_^ dan aneh tapi nyata, jalan ceritanya mirip kisah hidupku :-)
ReplyDelete*berarti ada kans besar utk menovelkan kisah hidup kita sendiri ya Mba?* :-p
Mba Dee udah tau kan, Andrea juga punya MP? dan buku ketiga Andrea, Edensor mo diberikan padaku oleh sahabatnya dia dan ditanda tangani langsung oleh Andrea, senangnyah! ^__^
akhirnya baca juga ya Dee...
ReplyDeletekalo dibandingkan dengan edensor, buku ini lebih bagus, karena 'kenakalan' andrea lebih kelihatan.
edensor, lebih seperti laporan jurnalistik perjalanan dia ke eropa. tapi masih memikat juga kok.
sptnya menarik..ini novel mba dee? keknya filosofis banget dri quote2 fav. yg mba posting...hmm..mau belii ah..kbru habis gak yah nanti pas bulan september?
ReplyDeletewah, bagus banget reviewnya Mbak Dee. Jadi pingiiin banget baca. Tapi musti titip nih sama yang di sana. ;)
ReplyDeleteMe mau kalau dioleh-olehin buku ini hi..hi.....
ReplyDeleteEmmang kereeen mbak, ayoo, koleksi Tetraloginya. Keren kereen ^_^
ReplyDeletetadinya reni cukup tertarik membaca ulasan panjang lebar trian ttg buku ini... tapi setelah membaca ulasan mb Dee ini,, kayaknya makin memantapkan hati untuk membelinya
ReplyDeletemakasih mbak!
antri abis bu wirda ya, kang hehe. btw, kita bikin klub pinjam buku yuk! kan lumayan tuh bisa ngirit :)
ReplyDeletekalo saya lagi baca yg pertama, baru setengah tapi semalem keburu ngantuk so belon tuntas. agak boring bab-bab awal.
ReplyDeletegak kok, tin, cuma disemprot air dari 17 sumber mata ari hihihi...
ReplyDeletebtw, pengen bawain buat ti2n agustus nanti, tapi ambil di narita, mo gak tin? hehe. soale transit cuman 2 jam.
yup, betul, nit. apalagi kalo bukan cuman ditonton yak? (soale mba abis nonton trus semangat, tergugah, gak lama lupa lagi deh ihik-ihik).
ReplyDeletecerita detektif suka juga asal jgn terlalu aneh, yah trio detektif gitu (hihi, masa lalu). lebih eneg ama crita2 gak jelas, yang mengumbar kevulgaran, udahlah manfaatnya gak ada, gak ada nilainya pulak.
mbak dee, aku cari naskah yg mbak blg di sms tuh kok ga ketemu ya hiks
ReplyDeletekembali kasih, meyla ;)
ReplyDeleteBisa banget ma! Asal digarap menarik dan unik. Kisah Andrea kenapa menarik perhatian, selain memang cerita hidupnya sangat menarik untuk diikuti, dia juga menggarap cerita itu dengan cukup indah. Menggunakan metafora2 yang asyik, sehingga bukunya pun unik.
ReplyDeleteIya, mba juga dah add MPnya kemaren, tapi belum diapprove kayaknya. Soale di welcome messagenya dia ngaku kalo masih sibuk banget dan blm banyak waktu ngurus MPnya :). gapapa yg penting add dulu aja.
waaaah senangnyahhh! mbak juga mo beli edensor, ma.
iya, mas :D. udah takdir hehe.
ReplyDeleteiya, penasaran neh ama edensor, tapi lebih penasaran ama maryamah karpov, soale andrea bilang buku terakhir dari tetralogi ini dipersembahkan u/ para perempuan, saahhh....
bukan, ve, semacam memoar gitu, meski gayanya agak novel. iya, cukup filosofis dan banyak penggunaan metafora. insya Allah masih ada kok september. kalo duah abis, ntar ta' pinjemin ;)
ReplyDeleteSila dibaca, mbak ana. btw, mbak di mana ya? jepun kalo gak salah kan ya?
ReplyDeleteMba Me mau buku ini? Insya Allah ntar aku bawain ;)
ReplyDeletemaunya gitu, dan. cukup layak dikoleksi soale. mo nambah koleksi mbak? hihi
ReplyDeleteAda kok, fah. Coba cek DI SINI. Ikut yak! :)
ReplyDeletealhamdulillah, bertambah pengikutku (lho? hihihi)
ReplyDeletenice book.. ^_^
ReplyDeletemba dee, udah baca laskar pelanginya? aku lebih suka laskar pelangi dari sang pemimpi, hehehe....*belum sempet baca edensor*
ReplyDeleteaseli...sy suka banget buku ini^_^
ReplyDeleteLho Mbak Dee kirain udah baca sebelum Me.. lha Me hadiahkan buku tsb khan sama Mbak Dee :-)
ReplyDeletebuku ini perlu di-export yah..:)
ReplyDeleteQuete mba Dee buat aku terkenang lg dgn novel ini.. Specially kisah ayah nya Ikal.. One of my fav book, ever..! Wlw pun cuma bisa pinjem ^_^
ReplyDelete