Anak-anak Pengukir Sejarah dengan Darah

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Documentary
Derita Palestina memang takkan pernah cukup tertuliskan dengan kalimat demi kalimat, gambar demi gambar, juga film demi film. Tapi film dokumenter satu ini akan kembali menggelorakan semangat juang kita untuk membela Al-Aqsha, untuk selalu sadar bahwa kiamat takkan terjadi sebelum batu bicara (hadits Rasulullah).

SETIAP CITA-CITA ADA HARGANYA

Hari ini Palestina menangis dan menggelorakan nasyid jihad
Di setiap jengkal tanah Quds
Yang telah dikotori dan diinjak-injak oleh kaki-kaki Yahudi
Bangunlah wahai pemuda Islam
Bangkitlah wahai anak Khalid bin Walid
Bangkitlah wahai cucu Saad bin Abi Waqash
Bangkit dan sabarlah
Sesungguhnya setiap cita-cita itu ada harganya....

Ya, setiap cita-cita ada harganya. Begitu juga cita-cita membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Israel. Baris-baris puisi yang mengawali film ini bikin hati bergetar. Adegan-adegan selanjutnya semakin membuat sedih juga geram. Kita mungkin sering menyaksikan adegan anak-anak dan remaja Palestina melawan tentara Israel di televisi. Juga adegan memalukan tentara Israel dengan tank dan senjata beratnya memborbardir anak-anak tersebut. Film dokumenter ini seakan membundel aksi-aksi tersebut.

Maka mengalirlah aksi-aksi heroik ‘anak-anak pengukir sejarah’ tersebut. Juga aksi-aksi pengecut Zionis Israel. Seorang anak yang diculik di hadapan ayahnya kemudian dipukuli. Seorang remaja yang dipukuli beramai-ramai oleh tentara Israel hingga tewas. Seorang anak yang dipukuli oleh pria Israel rakyat sipil, yang ketika tersadar aksinya direkam kamera, pria tersebut lantas mengenakan topeng. Juga adegan tentara Zionis memborbardir rumah-rumah dengan roket, membuldozer pohon-pohon, menembak membabi-buta pada rakyat Palestina. Serta bayi-bayi serta anak-anak yang tewas dengan tubuh tercabik.

Ada juga adegan “lucu” saat seorang tentara Israel lengkap dengan senjata, helm, dan rompi anti peluru, mengejar seorang anak yang hanya berbekal batu. Tentara Israel menghujani anak tersebut dengan peluru, namun sang anak dengan cerdik menghindar dan kemudian melempari si tentara dengan batu. Tentara tersebut malah berbalik mundur, takut dengan batu yang dilempar sang anak. Hah, benar berita-berita yang sering kita dengar, bahwa tank-tank tentara Israel banyak yang berbau pesing, karena tentara-tentaranya takut keluar tank dan dihujani dengan batu-batu.

BERI KAMI SENJATA

Ada banyak lagi adegan-adegan menyesakkan. Bener deh, nyesek nonton nih film. Airmata rasanya juga nggak tahan mengalir. Oh ya, film ini juga menampilkan “Perang Mafraq Asy Syuhada”, dimana pada tanggal 9 September 2000, para anak-anak dan pemuda pergi ke sebuah pemukiman Yahudi bernama Tarim dan mereka melempari batu, sementara Yahudi menggunakan senjata beracun. Seorang anak kecil dengan tegas berkata: “Barak dan Sharon (Ehud Barak dan Ariel Sharon, red.) akan aku lempari kepalanya.” Ya, anak-anak tersebut tidak memiliki senjata selain keimanan kepada Allah Swt, untuk membela Al-Aqsha yang pernah disiram darah para syuhada. Soal senjata ini misalnya, beberapa anak dengan gemas berkata, “Mana senjata? Kami perlu senjata. Kami mau berjihad tapi kami perlu senjata. Beri kami senjata.”
Maka batulah senjata mereka. Tak heran, saat anak-anak di belahan dunia lain memiliki hobi mengumpulkan perangko, anak-anak Palestina mengumpulkan batu. Memecahkan batu-batu besar menjadi lebih kecil, untuk kemudian dilontarkan pada kaum Zionis. Mereka juga mengumpulkan pecahan bom untuk dilemparkan kembali pada tentara-tentara Israel.

Aksi heroik Faris Audah, remaja berusia 14 tahun yang dengan gagah berani menantang tank Israel, juga ditampilkan di film ini. Selama 40 hari Faris dan teman-temannya melawan tentara Israel. Selama itu, ia selalu berada di garis depan, bahkan begitu dekat dengan tank-tank Israel. Peluru tentara Israel pun merobek tubuhnya, menjadikan Faris syuhada kesekian di bumi Palestina.

AL-QUDS BUKAN HANYA MILIK ORANG PALESTINA

Yang jelas, film dokumenter ini benar-benar akan menggelorakan semangat jihad kita. Bahkan kita akan malu melihat aksi anak-anak dan remaja Palestina tersebut. Malu, betapa selama ini kita tak banyak berbuat untuk saudara-saudara kita di sana. Malu saat Ibunda Faris Audah dengan lantang berkata:
Kami pesankan kepada para ibu yang ditinggalkan anak mereka, tak usah menangis....
Kami para ibu syuhada adalah pembela Al-Aqsha
Kami pembela Al-Quds, dan kami takkan akan mengalah merebut kembali hak-hak kami
Dan kami takkan pernah menghentikan intifadhah, meski kami harus kehilangan semua anak kami....
Kami panggil anda semua!
Apakah Al-Quds hanya milik orang Palestina? Tidak, sama sekali tidak!
Al-Quds adalah milik semua kaum muslim
Lantas, mengapa anda diam saja?
Anak-anak kami pergi di pagi hari meninggalkan kami, dan kembali petang hari sebagai syuhada, dan kalian hanya menonton mereka di layar televisi
Apa yang kalian tonton? Mengapa hanya menonton?

Duh, tertohok. Ya, kita sering kali hanya tertegun saat melihat di televisi saudara-saudara kita ditembaki. Mungkin menangis sedih. Tapi setelah itu, kita kembali lupa. Nonton film ini membuat kita terlecut, untuk membela Al-Aqsha, yang telah dibebaskan oleh Umar Al-Faruq dan Shalahuddin Al-Ayyubi. Semakin terlecut, saat di akhir film ditampilkan data jumlah umat muslim di dunia Arab (300 juta, tidak termasuk Indonesia), padahal hanya 6 juta rakyat Palestina untuk dibela. Iringan nasyid-nasyid yang menyayat, membuat film ini semakin gloomy, meski tak menghilangkan gelora semangat yang ada di dalamnya. Pokoknya layak banget dikoleksi deh.

# tulisan pernah dimuat di Majalah Annida edisi 03/tahun XVI/2007

Comments

  1. Bener mbak... seringnya membiru.... tapi habis itu lupa... amlah sering nggak bersukur buat apa yang Allah kasih ke kita :(

    TFS ya Mbak..

    *belom beli annida baru nih

    ReplyDelete
  2. Teriring do'a untuk saudara2 kita di Palestina :((

    * Dah lama ndak beli Annida :((

    ReplyDelete
  3. beli dong! ;)
    iya, za, manusia emang mudah lupa, makanya mesti sering diingetin yaa...

    ReplyDelete
  4. silider pada palestina yang memperjuangkan kebenaran-keadilan, ok.
    tapi gimana penjelasannya atas situasi aktual-faktual: orang palestina saling baku hantam, bukan hanya belasan melainkan puluhan jiwa melayang...
    wah!

    ReplyDelete
  5. iyah.. udah lama nggak dikirimin ..:D

    ReplyDelete
  6. Penjelasan yang gak semudah bikin review ini sepertinya, bang.
    Sedih memang.
    Kita doakan semoga bersatu untuk menghadapi musuh yang satu.

    ReplyDelete
  7. maen dwonk ke kantor, rul!
    buat rul dikasi segerobak deh, hehehe.

    ReplyDelete
  8. kayaknya aku ga bakal sanggup nontonnya mbak ...
    baca tulisan mb dee aja rasanya udah merinding...

    ReplyDelete
  9. bner bgt nih film wajib kudu di tonton.. pasti bikin merinding..
    punya gw dipinjem temen ga balik2.. ;((

    ReplyDelete
  10. :), emang sih gak tega ren. mbak aja nonton mbeleber...

    ReplyDelete
  11. hayoo, nulis lagi! cerpen mbak ;)
    ih, kangen deh mba ade. gimana neh rencana kite mo hunting? ;)

    ReplyDelete
  12. duh, cucian... meski gak balik, moga bermanfaat buat yg nonton mas. kalo kata gus dur (ttg buku seh): bodoh, orang yg minjam buku trus dibalikin, hehehe.

    ReplyDelete
  13. banyak sekali tantangan yang dihadapi umat islam.. tidak hanya datang dari luar.. juga dari dalam umat islam sendiri.. sudah saatnya sebagai umat islam melakukan intorspeksi diri.. kita mesti kuat, tidak hanya kuat dlm hal akhlaq mulia.. tapi juga dlm hal penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan financial, dll... .. umat islam perlu segera punya kepemimipinan dan team management yang bagus.. sekarang ini umat islam seperti anak ayam kehilangan induknya.. pada bingung harus ngapain.. ibaratnya buih-buih air di pesisir pantai, terombang-ambing sama ombak.. saya berdoa semoga palestina khususnya dan dunia pada umumnya, segera bisa mewujudkan kedamaian..damai di bumi.. tidak perlu lagi ada pertumpahan darah memperebutkan tanah.. semoga Allah Swt merahmati kita semua. Amin!

    ReplyDelete
  14. Satu Nusa
    Satu Bangsa
    Satu Negara
    ......
    bahkan:

    Sama-sama satu Tuhan; Satu Agama: Islam

    tapi masih belum cukup juga rupanya, yah?

    Astagafirullah!

    ReplyDelete
  15. ho oh, yang itu tuu...
    langganan donk buat 40 taon! :D

    ReplyDelete
  16. berbahagialah anak-anak kecil yang terhindar, terlindungi dari bencana perang peperangan di mana dan kapan kapan saja adanya. semoga.

    ReplyDelete
  17. Hiks, sedihnya... rangkaian doa2 kukirimkan utk saudara2 kita disana...
    hiks hiks hiks...

    Makanya Mba Dee, waktu aku meeting OXFAM disini, temen2 OXFAM bilang, mrk udah mulai support Palestinian people and children too, Alhamdulillah...

    Ayo, jangan kalah sama lembaga2 International itu. Bantu sebisa kita...

    Btw, mau juga ah nonton VCD ini Mba kalo di Indonesia, ntar pinjam ya Mba :-)

    ReplyDelete
  18. Sip mbak Dee..insya Allah aku kan beliiii...

    ReplyDelete
  19. Ya, semoga, dan betul kedamaian harus diciptakan oleh semua negara, bukan cuma palestina. Kedamaian juga tercipta saat semua menghormati hak orang, tak ada saling mengangkangi, tak ada penjajahan-pendudukan-aneksasi-atau semacamnya. Sejarah Indonesia pun telah tertoreh melalui perjuangan darah dan nyawa. Gubernur DKI yang pun yang kamar hotelnya dimasuki tanpa izin merasa terhina, dan kita di sini pun protes, apatah lagi kedaulatan, harga diri, pembunhan, pembantaian. Dalam konteks palestine-israel saya pikir substansinya bukan sekadar perebutan tanah.

    ReplyDelete
  20. ke sini, tin. nonton bareng yuk ama mba ;)

    ReplyDelete
  21. Bukan cukup atau tidak sepertinya, tapi ini juga tentang ittiba'ul hawa, tentang kelaliman, tentang entah begitu banyak yg mungkin tak kita mengerti mengapa. Bagaimana juga tentang ini? http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/19/ln/3538687.htm

    ReplyDelete
  22. wah mba dee,disini beritanya antara hamas dan fatah lagi perang di sana...jadi makin susah deh klo diskus sama Ben. taukan masalah bom syahid itu..plus sekarang perang saudara...hmmm btw,pengen nnonton nih

    ReplyDelete
  23. Yp, tul, ma.
    Amnesti Israel pun sudah beberapa kali mengeluarkan laporan kejahatan perang israel dan mengakui bahwa iasrael memang menjajah palestin. Perlu data apalagi coba? dan perlu pembuktian apalagi u/ membantu palestin? *gemes*
    yuuk, nonton bareng, ama ti2n, ama mbak, virtual:D

    ReplyDelete
  24. ho oh, inget waktu si om nelpon lama untuk bicarain hal itu, ve, hehe.
    kebayang susahnya ve. moga Allah menguatkan ve, ben, dan kita semua, serta dapat melihat semua dgn jernih.

    ReplyDelete
  25. mbak dee masih ngantor..? makasi referensinya, mbak aku mo ngundang mbak dee ....bisa yaaaa....harus bisaaaaaa

    ReplyDelete
  26. Masih, din. Ada yg lagi "numpang" neh, ajdi ampe malem :D.
    Ngundang??? barakallahu!! akhirnyaa... huehehehe....

    ReplyDelete
  27. Aha!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Jadi ada ide, upload di Youtube aja Mbaaaaaaaaaaaaaaaaa :-D
    Jadi aku bisa nonton juga, semua bisa ikutan nonton :-D

    Dipotong2 aja Mba :-) I beg your generosity to do so :-)

    ReplyDelete
  28. Waaa.. kalo soal youtube nyerah dah, ma! Bukan apa2, soale ampe sekarang belon berhasil nonton dari youtube, apalagi ngupload, hehe.
    Duh, mau banget nih bikin semua bisa nonton, tapi oh tapi, apa daya, kompieku susah kompromi, mana gatek pula, huhuhuhu

    ReplyDelete
  29. Oooooooooooooh gitu :-p hihihihihihi :-p
    Ya udah, tunggu aku balek Indo deh Mba, ntar kita nonton bareng2 :-p

    ReplyDelete
  30. acik acik acik! ntar mba siap2 jagung berondong deh hehe

    ReplyDelete
  31. wueheheee, amiin, tp bukan mbakkkk...ini mo ngundang mbak dee ke pandeglang utk acara flp , flp pandeglang kan rencana mo di giatin lagiii, aku skrg "terdampar" di pandeglang mbak..:)kenal mbak nenda kan ?

    ReplyDelete
  32. Terkutuklah kebiadaban kekerasan-peperangan dibawah kibaran bendera apapun warnanya!

    ReplyDelete
  33. wah asyiiiiik! mau mau! tapi kapan, din? mudah2an bukan bulan agustus-september (sekitar tgl 15 agust-10 sept) ya, soale tanggal2 segitu mbak udah ada acara, mudah2an gak waktu2 itu ya, soale pengen bgt neh ke pandeglang ;)
    seneng banget neh, ayo giatin lagi FLP Pandeglang! :)

    ReplyDelete
  34. y saya suka dari filem ini..ketika si kecil mengucapkan ayna abiii...

    ReplyDelete
  35. coba dicari di toko buku islam deh, mas. atau di pameran buku, biasanya suka ada di stand yang jual vcd/dvd islami.

    ReplyDelete
  36. ya Allah....
    ampunilah hamba-Mu ini yang hanya dapat membantu lewat doa...

    ReplyDelete

Post a Comment