Death of a President

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Documentary
Bingung juga neh mo review film ini. Bukan apa-apa, khawatir ada intelnya Mr Bush, ntar daku dijeblosin ke Guantanamo, huaaaa… mamaaaa!

*tengok kanan-kiri, mengendap-endap* Tetep nulis deh, meski singkat aja.
90 menit nonton nih film saya bener-bener duduk tegak, padahal kalo nonton film di rumah ya pasti leyeh-leyeh. Nggak tahu kenapa. Padahal adegan-adegan di film ini nggak terlalu tegang, biasa saja. Mungkin karena penasaran ya, soalnya film ini emang kontroversial banget. Kebayang aja gitu, presiden masih hidup diramalkan kematiannya, ditembak sniper pula. Mana presiden dari negara yang ngaku-ngaku nomor wahid lagi. Nggak heran, jaringan biorkop di AS dan Kanada menolak untuk mendisribusikan film ini.

19 Oktober 2007, di sebuah hotel di Chicago, Bush hadir dalam rangka konferensi ekonomi (?). Setelah menyampaikan pidato, Bush ditembak oleh seorang sniper dari atas gedung dekat hotel tersebut. Berdasar penyelidikan polisi, seorang lelaki keturunan Palestina bernama Jamal Abu Zikri, ditahan atas tuduhan pembunuhan tersebut. Meski bukti lemah, meski ada bukti lain yang menunjukkan ada orang lain yang sebenarnya membunuh Bush. Siapa? Nonton aja ya sendiri :D.

Plot film ini nggak istimewa memang. Wawancara orang-orang (kepala FBI, polisi, Jamal, istri Jamal, penulis script Bush, dll) diselang-seling dengan adegan-adegan aksi demo dan sampai Bush terbunuh. 20 menit awal alur berjalan biasa tapi cukup menarik. Sutradara mengawali film dengan wawancara Zahra, istri Abu Zikri. Bagaimana dengan emosional mengungkapkan ironi sebuah negeri bernama Amerika. Kemudian adegan-adegan aksi demo anti Bush yang terjadi di Chicago, menjelang kedatangan Bush. Ada adegan yang sangat menarik perhatian saya. Saat seorang pendemo berhasil lepas dari penjagaan dan berlari menuju mobil Bush dan memukul-mukul mobil yang katanya sangat anti peluru tersebut.

Film ini juga serasa nyata. Boleh diacungkan jempol untuk para pemain dan sutradaranya. Bener deh, kayak film dokumenter asli, bukan fiksi. Beda dengan 9/11 Fahrenheitnya Michael Moore yang memanfaatkan potongan-potongan dokumentasi kemudian mengolahnya menjadi doku-drama yang cukup humorik, DOAP memanfaatkan kegiatan nyata Bush kemudian ditambah efek digital. cmmiiw.

Buat saya, film produksi Inggris ini bukan sekadar bercerita tentang “ramalan” kematian Bush, namun lebih dari itu, film yang disutradarai oleh Gabriel Range ini lebih jauh bertutur tentang ironi dan betapa dunia bisa terbolak-balik oleh kebijakan sebuah negara/seorang presiden.

Mungkin kejam meramalkan kematian seseorang yang masih hidup, tapi bukankah lebih kejam “mematikan” 3 ribu lebih anak sendiri (baca: tentara AS), 650 ribu rakyat Irak, dan jutaan orang di lain negeri yang terkena efek dari kebijakan tak adil dari seorang bernama: Bush.

Pemain: Hend Ayoub, Brian Boland, Becky Ann Baker, Jay Whittaker, dll.
Skenario: Simon Finch, Gabriel Range.

Comments

  1. wah mau diputar di Channel 4 ya...? asik tunggu aaah, ga usah ke bioskop

    ReplyDelete
  2. Thanks. Semoga ramalan filem ini benar.. ;-)

    ReplyDelete
  3. yang jadi pemeran bushnya siapa mba? jadi penasaran pengen nonton filmnya :D

    ReplyDelete
  4. Enggak seru ah! Itu mah prototype pembunuhan orang terkenal gaya Amerika (John Lennon, JFK, Martin Luther King, dsb). Mestinya yang lebih dramatis gitu, namanya juga fiksi. Dan masih stereotype nyalahin orang Arab. Nothing new.

    ReplyDelete
  5. oooh begitu toh jalan ceritanya....ok mbak saya jd ga usah beli felm nya. :D ga gt menarik ternyata hehehe

    ReplyDelete
  6. @ Yudi: tapi gak bareng sama pulicarpus, krn dia sdh bebas *halah*.

    @ Kang Tian: makasih, kang, tapi udah lama ya beritanya :D.

    @ missjuleha: silakan... jangan lupa tengok kanan kiri kalo mo nonton hehe.

    ReplyDelete
  7. Iya, tipikal banget emang, mbak. Di sini keliatan kurang kreatifnya sutradara.
    Soal nyalahin orang Arab, aku ngeliat nih film emang sengaja nampilin hal tsb sbg ironi kalo apa2 pasti nyalahin muslim, apalagi disandingin dgn pengakuan pelaku lain.

    ReplyDelete
  8. sama2 mas. soal ramalan, pengennya yg lebih seru gitu, jgn cuma ditembak, hush! hehe

    ReplyDelete
  9. neng, genrenya tetap fiksi atuh bukan dokumenter :p

    ReplyDelete
  10. genre fiksi, jenis dokumenter, tante?
    ato gimana? soale kan gayanya doku gitu. maklum, aye kagak ngerti genre2an ;p. ayo2, yg ahli jelasin ke dakyu ;)

    ReplyDelete
  11. dan gak heran juga sutradaranya bbrp kali diancam bunuh... fuihh...

    ReplyDelete
  12. Jenis pelem mah cuma 2, fiksi ama non-fiksi. Non-fiksi ini biasanya disebut dokumenter karena mendokumentasikan fakta, cuma kan tergantung siapa yang mengolah faktanya bisa jadi bias ke satu sisi. Jadi meski katanya dokumenter tetep kudu ati2 nontonnya.
    Kalau fiksi memang masih dipecah-pecah lagi, komedi, drama, action, sci-fi etc karena kalau hanya ditulis genre fiction pan ya terlalu banyak perbedaannya. geetoo.... Jadi meski ntu pelem gayanya seperti dokumenter, tetapi karena tetap bukan rekaman kejadian maka nggak bisa disebut dokumenter, paling banter doku-drama, kalau memang ada elemen newsreel footage yang diselipkan kedalamnya. Oceh ;)

    ReplyDelete
  13. *manggut-manggut*
    so, DOAP bisa diamsukkan jenis doku-drama gak, tante? atau emang fiksi?
    Gak percuma kuliah ttg pelem ampe ke negerinya bush, hihihi
    Makacih tante penjelasannya.

    ReplyDelete
  14. aye pan belon liat pelemnya.... tapi klo baca reviewnya sih kayaknya drama deh genrenya....

    ReplyDelete
  15. saya udah nonton...gak bagus...tendensius dan pro bush abiss....agk seperti dokumenter....

    ReplyDelete
  16. wah DVD nya udah ada tapi belum sempat nonton...
    Review mbak de lengkap (baru tahu deeeh.. ) ntar sekaqli lagi Fathin khusus mampir buat baca semuanya deh..

    * sekarang jam kuliah nih mbak... :D

    ReplyDelete
  17. hehe, sekarang udah pulang dari kampus...
    dan di warnet, dan mau pulang kerumah mau langsung nonton film ini...

    ** kok aku ngoceh sendiri yaaa... dasar /

    ReplyDelete

Post a Comment