Rating: | ★★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Other |
Dalam buku “Armageddon: Peperangan Akhir Zaman Menurut Al-Qur’an, Hadits, Taurat, dan Injil”, hadits tersebut ditafsirkan bahwa kehancuran Irak adalah salah satu pertanda huru-hara besar (al-Malhamah Kubro--Armageddon) yang akan terjadi pada akhir zaman. Wallahu’alam. Yang jelas membaca situasi Irak dari berita-berita di koran dan televisi sering kali membuat saya kelu. Kekeluan yang sama saat mengeja adegan-adegan dalam “Turtles Can Fly” atau “Lakposhtha hâm Parvaz Mikonand”.
Film arahan sutradara Bahman Ghobadi ini adalah film pertama yang dibuat setelah kejatuhan Saddam Husein. Berkisah tentang kondisi pengungsi Kurdi di Irak dekat perbatasan Turki sebelum invasi Amerika ke Irak. Plot berkisar pada dua tokoh, Satellite dan Agrin, dua remaja cilik. Satellite, diperankan Soran Ebrahim, adalah remaja berusia 12 tahun yang mendapat julukan seperti namanya tersebut karena keahliannya membantu para pengungsi untuk mendapatkan berita dari saluran televisi. Satellite juga ‘bos cilik’ yang mengkoordinir anak-anak lain untuk bekerja sebagai pencari ranjau (?). Ia sangat disukai anak-anak lain bahkan juga di kalangan orang dewasa yang sering bertanya padanya berita mengenai kepastian Amerika akan menyerang Irak atau tidak. Pernah dia disuruh menerjemahkan berita berbahasa Inggris, dia menjawab sekenanya dan orang-orang mengangguk-angguk, kena dengan ‘tipuan’nya. Haha.
Agrin (Avaz Latif) adalah gadis cilik suku Kurdi yang tinggal di tenda penampungan bersama kakaknya, Henkov, dan Riga, seorang anak kecil. Henkov kehilangan dua lengannya akibat ranjau. Anak lelaki ini juga punya kelebihan dapat melihat ‘masa depan’ melalui mimpinya. Agrin ingin meninggalkan Riga dan pergi jauh dengan Henkov ke suatu tempat. Beberapa kali Agrin meninggalkan Riga, namun Henkov dapat menyelamatkan anak 2 tahun itu. Tadinya saya pikir Riga adalah adiknya, ternyata bukan (spoiler deh kayaknya kalo saya sebut Riga itu sebenarnya siapa :).
Satellite menyukai Agrin. Ia berusaha menarik simpati Agrin dengan menolong gadis cilik itu setiap ada kesempatan. Namun Agrin seakan tak peduli dengan segala perhatian Satellite. Yang ia inginkan hanya menjauh dari Riga. Hingga suatu hari Riga yang buta nyasar ke ladang ranjau. Satellite berusaha menyelamatkan Riga. Ditonton dan disemangati oleh anak-anak lain, Satellite menyelamatkan Riga. Namun, saat Riga berhasil diselamatkan, Satellite malah yang terkena ranjau.
***
Film bagus yang bukan sekadar bercerita tentang kehidupan anak-anak pengungsi dengan segala keriangan dan keterbatasan mereka, namun juga harapan yang hilang. Harapan Agrin, harapan rakyat Irak, Kurdi, juga mungkin harapan kita. Puluhan ribu rakyat Irak tak berdosa telah tewas sejak invasi Amerika. Negeri yang hancur. Negeri kita juga, umat muslim. Sebab ada begitu banyak sejarah tertoreh di Irak. Beberapa imam mahzab lahir di negeri itu (lupa siapanya), juga banyak ulama lain.
Meski film ini sarat emosi, agak gloomy, namun diselipi humor yang cukup segar. Contohnya saat Satellite pergi ke kota membeli parabola (yang ditukar dengan sekian uang dan sekarung radio rusak!) bersama Pashow. Di truk, sahabat Satellite yang cacat kaki ini bercerita tentang Amerika dengan sok tahu. “Amerika, kamu tahu, New York, Texas, George Bush, Regan, Zinedine Zidane!”. Coba deh :D! Shirkooh (atau sapa gitu, lupa saya), menyanggah. “Zinedine bukan orang Amerika, aku tahu itu. Zinedine pemain sepak bola Perancis, dia muslim, aku tahu itu”. Kocak menyimak dialog mereka.
Oh ya, hebatnya lagi, semua pemain di film ini adalah pengungsi asli. Gila (ups) mereka mainnya keren banget, kayak aktor/aktris sungguhan. Mungkin karena itulah yang mereka hadapi sehari-hari? Entah. Sublim.
Favorit saya: Shirkoooh. Bocah yang juga sahabat Satellite ini lucu dan alami banget mainnya. Agak-agak kabayan juga.
You must see, beneran!
Pemain: Soran Ebrahim, Avaz Latif, Saddam Hossein Feysal, Hiresh Feysal Rahman, Abdol Rahman Karim, Ajil Zibari, dll.
Penghargaan:
- Berlin International Film Festival
- Rotterdam International Film Festival
- Camerimaege
- Mexico City International Contemporary FIlm Festival
- Rotterdam International Film Festical, dll.
mbak Dee nonton di bioskop atau di dvd ?
ReplyDeleteberdarah-darah gak ? aku suka sedih liat pelem perang yg ada anak kecil berdarah-darah :(
Di DVD, Shant.
ReplyDeleteGak berdarah2 kok :). Ada sih pas Satellite kena ranjau, tapi cuma di adegan itu aja kayaknya. Bukan film perang yang perang banget kok. Takut darah ya, shant?? Sammmaaa... saya bisa lemes ngeliat darah, terutama kalo ngeliat orang tabrakan, langsung deh malingin muka.
trus maksud turtles can fly-nya apa mba??
ReplyDeleteHaduuuuuuuuuh, ngubek2 di Ebay ah, keknya a must see film ya?! ^__^
ReplyDeleteThanks ulasannya yg keren Mba Dee *hebat, nulisnya cepat amat ya, dasar penulis* :-p
dari judulnya ajah dah bikin penasaran.. :)
ReplyDeletesepertinya bagus ya mbak.. semoga film nya happy ending :d biar gak nyesek nontonnya :d
jadi penasaran...
ReplyDeleteoo iya, kayaknya sih berhubungan ama Riga yang suka ama kura2, mi. jadi suatu hari (kalo gak salah inget neh) Riga dapet kura2 dari Satellite. Nah, dia seneng banget main ama kura2 itu. tentang can fly-nya, ehm kayaknya simbolik, kalo disebut spoiler neh :)
ReplyDeleteiya, ma, reccomended banget deh.
ReplyDeletewah, nulis cepet? gak lagee, lha wong ditinggal2 sambil baca naskah, ngedit, dll, hehehe...
Wah, biasa ngubek ebay yak? :D.
ehmm, gak mo bilan ;). yg penting nonton aja tyo, asli bagus banget nih film.
ReplyDeletenonton aja dulu, mas, mudah2an rekomendasi saya gak salah :D. cari aja DVDnya di Ratu Plaza...
ReplyDeleteaku mau nonton ... aku mau nonton!! mbak dee, kita barter dvd aja yuuuk!!
ReplyDeleteiya deh, nanti dicari DVD-nya
ReplyDeleteho oh, kalo' bisa gak liat orang dibom trus berdarah-darah tapi masih hidup gitu
ini pasti mengharukan kek pelem anak india yg ngejar sepatu buat adiknya itu ya *duh, lupa judulnya*
hayuuuuuuk! capa atut!
ReplyDeletemo DVD apa, tie? ;)
eh ya, sabtu besok rencananya mo ke bandung, tapi gak jadi, pdhal pengen kopdar ama antie lho kalo ajdi. belum jod. maybe nexttime ;)
Children of Heaven. Iya, betul, shant! *baru inget*. Agak2 mirip plotnya, meski dgn cerita dan setting berbeda. Met nonton ya shant ;)
ReplyDeletehahahah... hayuu... semoga lain kali kita berjod ya...
ReplyDeletekopdar sambil barteran dvd bajakan? atau belanja dvd bareng?
hemm, kayaknya lebih seru belanja dvd bareng deh. *nantang* hayoo tentuin tanggal, tie, hehehe
ReplyDeletehmmm... kapan ya, kapan ya... *buka-buka agenda*
ReplyDelete*buka2 agenda juga*
ReplyDeletehihihi... mudah2an bisa kopdar sambil hunting DVD ya, ntie.
mbak, aku dah tonton tuh dvdnya..awal tahun lalu.. bagus banget, yang aku paling suka endingnya. agak shocking.... oh ya aku mau rekomended...the crescent moon, korean gitu. bagus deh.
ReplyDeletebtw juga aku dah baca catatan para lajangers.....bagus!!!
Inna_puteri@yahoo.com
Inna, salam kenal ya :)
ReplyDeleteSaya udah nonton 2x, dan masih pengen nonton lagi, na. 2x nonton, 2x saya merinding. Sesuatu yg bagus (ya buku, ya film, dll) selalu ada sesuatu yg baru tiap kali kita mengulangnya.
The Crescent moon belum nonton tuh, na.
Makasih juga ya dah baca Catatan Wanita Lajang. SIlakan informasikan ke teman2 lain u/beli, huehehe *promosimode*
salam kenal juga ya mbak. lajangnersnya inna emang aku rekomended ke temen2 ku, tapi mereka minjem aja tuh.. he..he.... Buat yang susye nyari dvdnya, cari aja di ITC kuningan . dulu inna dapetnya di tempat jualan dvd bagian tengah. aku dapetnya juga by accident.
ReplyDeletePs: mbk, dulu aku pernah panitian mbak and Mbk HTR waktu workshop di Univ tahun 2002-an (kalo ga salah). Andalas Padang. mudah2an masih inget acaranya itu....
Oalaaa... masih inget, Inna. Waktu itu kan FLP Sumbar pertama kali terbentuk. duh, ternyata Inna toh yg ikut repot ngurusin saya dan Mbak Evy :). makasih ya, Inna. sekarang di Jakarta ya?
ReplyDeleteIya, ITC kuningan juga banyak, tapi saya dah langganan di RP, na :)
temen saya juga merekomendasikan film ini...jadi pengin nonton...saya suka film yang tipe2 gini (macam innocent voices juga).
ReplyDeleteoia, yang anak2 kecil ngejar sepatu bukan film india, itu film iran
salam kenal...
salam kenal juga arya... (btw, co or ce ya? :)
ReplyDeletesaya pribadi sih fav banget ama ni film, udah nonton 4x (hehe, kayak gak ada kerjaan ajah). coba aja cari dvd-nya. iya, film2 iran, afghan, dll emang jadi alternatif menarik di tengah gempuran hollywood.
iya, children of heaven emang film iran, dfilm india mah kuch kuch hota hai :D
dulu sempat di bahas di Annida, kan? dan kalo gak salah pake acara nonton bareng segala... hiksss....hiksss... aku di Palembang eeeuy...
ReplyDeletepadahal pingin banget nontonnya...
very nice persian movie , I buy its DVD and has seen it last year
ReplyDeleteBahman Ghobadi is one of the best directors in Iran , but the Iranian government annoy him and banned his film from showing in Iran's Cinema
There is no Democrasy or Freedom in Iran , also its 23th maintence of Islamic law tell that you must not banned anybody because of him/her belivnese or ideas.
But in Iran if you see that the government in wrong , they distroy your home and annoy you tooooooooooooooooo much
wait for new Iranian Youth Revoloution !
God seeing us !