Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Parenting & Families
Author:Neno Warisman
Buku ini bagus banget. Beberapa kali saya menyusut airmata. Tapi kadang juga tertawa geli dan terpecut semangat. Tulisan-tulisan Mbak Neno memang mengaduk emosi. Emosi sedih, gembira, semangat, lucu. Rasanya tak rela saat tiba pada halaman terakhir dan saya harus menutup buku. Kembali saya tercenung: Menjadi orangtua bukan hal yang mudah. Sebuah pembelajaran hingga akhir hayat.


Ya, ini adalah buku tentang pengasuhan anak. Sebuah buku yang dikemas dengan bahasa yang riang, ringan, namun sarat makna dan pemikiran. Berisi pengalaman-pengalaman Mbak Neno mengasuh anak-anaknya dan refleksinya atas dunia pengasuhan anak. Terasa sekali aura teatrikal dalam buku ini. Perhatikan misalnya kalimat-kalimat dalam tulisan “Menjebol Karang Keras (2):


“Bunda nggak boleh pergi! Bunda nggak boleh meninggal dulu! Huaaa…!” Tangisnya semakin membahana. Saya ibu yang gagah. Saat ini, saya panglima baginya. Tentara pasukan saya terluka di medan perang yang saya gelar. Saya panglima yang harus bertanggung jawab.


Yang pernah melihat penampilan Mbak Neno membaca puisi atau bermonolog, saat membaca buku ini pasti saat membacanya sambil membayangkan gaya bertutur Mbak Neno yang bernas dan ekspresif. Juga kritis. Misalnya dalam “Ketika Maghfira Bertanya tentang Nabi Musa”, Mbak Neno mengkritisi orangtua yang seringkali instan dalam menanamkan perintah shalat pada anak-anak. Dengan cara marah, memerintah, melotot. Bukannya membuat tahu dengan perintah, tapi malah menimbulkan trauma pada anak. “Saya tak ingin cinta anak-anak terhadap Allah hangus karena kebodohan saya sebagai orangtua,” begitu katanya.


Hal-hal sederhana, misalnya dalam bermain ular tangga pun, tak dilewatkan Mbak Neno untuk menanamkan nilai pada anak-anaknya. Golden opportunity, itu yang selalu diingatkan Mbak Neno. Betapa dalam setiap kejadian, meski kejadian kecil sehari-hari yang kesannya remeh, kita bisa menanamkan nilai-nilai pada anak, namun orangtua sering kali melewatkan kesempatan itu.


Mbak Neno juga tak sungkan mengungkapkan kesalahan atau ketidakcermatannya dalam pengasuhan anak. Seperti beliau bilang sendiri bahwa setiap ayah dan ibu punya peluang untuk memperbaiki diri.


Wah, pokoke bagus deh nih buku. Mungkin banyak buku-buku tentang pengasuhan anak, tapi yang dikemas dengan gaya bahasa yang riang, spontan dan bersemangat--tanpa perlu berpusing ria dengan segala teori--mungkin masih jarang. Juga yang dekat dengan kehidupan dan kultur negeri kita. Kebanyakan buku pengasuhan yang ada, ditulis oleh penulis luar. Saya nggak sabar nunggu buku keduanya. Rencananya Mbak Neno mau menulis trilogi.

----------------------


Judul: Matahari Odi Bersinar karena Maghfi: Sebuah Trilogi Opera Keluarga
Penerbit: Syaamil Cipta Media (2006)
Halaman: 187

Comments

  1. huuaaa.. dah lama di rekomendasiin ma dini
    tp lupa pas book fair kemaren
    nah sekarang dah kelar pula book fairnyaahh.. :((

    ReplyDelete
  2. tenang, tyo... masih ada kapal ke padang eh eh masih ada book fair lain, indonesia book fair, islamic book fair, tp msh lama :D. Di toko buku ada kok, yo, tapi emang gak diskon. beli langsung aja ke penerbitnya :D.

    ReplyDelete
  3. Cuma bisa ngiri sama temen2 di Indo yang bisa beli buku ini...huhuhu....

    ReplyDelete
  4. duh, cuciaaan deh, andai jkt-bld deket, aku samperin deh en kasi ntu buku ;)

    ReplyDelete
  5. baru baca buku ini juga (blm selesai), memang keren banget. hihi...baru aja tadi pagi di mikrolet kepikiran buat nulis resensinya :D, sempet bertanya2 juga, ko' mbak Di blm nulis resensinya ya... benar2 "buku tentang pengasuhan anak yang menggetarkan" ya...semua kisah dikemas dengan menarik. gak sabar juga nunggu buku keduanya.

    ada yg lucu pas beli buku ini di book fair kemarin. aku tanya ke penjaga stand-nya
    aku : mas..mas, ini judul yang lainnya udah ada blm?
    si mas: wah...ini memang cuma satu buku ko mbak.
    aku : lho..ini katanya trilogi
    si mas: itu memang judulnya 'trilogi opera keluarga'
    aku: ???

    ReplyDelete
  6. Hihihihi.... trilogi itu apa sih, kakak? :D

    ReplyDelete
  7. whuaaa mbak dee...!!! ami juga mo bikin nih reviewnya, eh dah keduluan...gak pa-pa sih, soalnya belom kebaca juga hehee....
    cieee ceritanya baru beli bukunya neh??

    ReplyDelete
  8. beli? gak dong! dikasi, hehehe. kita kan baek, mi, makanya suka dikasi buku ;)
    bikin juga aja reviewnya, mi, pasti ada hal lain yg ami bsia tangkep, kan asyik tuh.

    ReplyDelete
  9. hei, thx 4 the review. harus dikasi tau banyak orang tuh nih buku.
    karena emang bagus, emang highly recommended,
    bukan karena kite penerbitnya. (itu mah bonus, hehe)

    ReplyDelete
  10. Ikutan komen yaa :-) Buku ini memang bagus, inspiring. Tapi buatku pribadi nih, habis baca buku itu malah depresi hehe, kayaknya ngimpi kali ye bisa jadi ortu seperti mbak Neno :-). Setelah aku pikir2, kesalahanku adalah karena setelah membacanya aku membandingkan kondisi anak-anakku dan kemudian ingin supaya aku bisa punya anak-anak yang seperti anaknya mbak Neno. Ujung2nya aku malah stress sendiri. Padahal kondisi setiap orang kan jelas beda ya dan setiap anak pun unik. Aku tinggal di Belanda dengan segala kelebihan dan kekurangannya (Buat mbak Desy, kalo mo pinjem bukunya monggo mbak, ada nih di rumah :-)).

    Jadi kesimpulannya, sesudah membaca buku ini, be realistis aja, ambil yang positifnya, tapi juga ga usah ngoyo, sadari kondisi diri dan keunikan anak-anak kita. Yang penting kita udah berbuat yang terbaik, espektasi yang terlalu tinggi kadang malah berdampak buruk ke ortu dan anak soalnya. Ini pengalamanku setelah pembaca buku ini lo, moga-moga ga kejadian sama ortu lain. Yang jelas salut buat mbak Neno yang telah berhasil menjadi ibu yang baik dan melahirkan anak-anak yang luar biasa.

    ReplyDelete
  11. Masukan yang menarik, Mbak Agnes :)
    Kalo mo ngikutin apa kata buku tanpa realistis dengan kondisi sendiri, wah bukan depresi mbak, mabok abiss hehe. Bayangin aja kalo sebulan aja kita baca min 5 buku misalnya, welehh kudu begini-begitu.
    Saya pikir kita baca buku memang bukan sekadar u/ ngikutin apa kata buku. Betul kata mbak, ambil yg positif.

    ReplyDelete
  12. Secara umum nih buku emang bagus.. dan saya setuju dengan mbak agnes.. kalau anak kita bukan seperti anak mbak neno...
    So buku ini mungkin bisa menjadi (semacam) referensi yang inspiratif saja..ketika tiba tiba (misalnya) kita berada pada situasi spt yang mbak neno ceritakan di buku ini, siapa tau ada yang bisa kita contoh (meski tdk semuanya )
    Seperti di judul "Menjebol Karang Keras". saya berpikir apakah saya juga akan sekomunikatif spt mbak neno ketika (misalnya) saya menghadapi sikap anak saya berada pada situasi spt cerita di judul ini.tapi saya bersyukur membaca judul ini... jadi bisa punya cadangan strategi (selain strategi laen tentunya ).
    Salut buat mbak neno dan ditunggu episode kedua ya mbak...

    ReplyDelete
  13. buku ini menggerakkan aku banget.dengan bahasa mbak neno yang puitis tapi juga gampang dimengerti.keren.kok lanjutannya ga ada mbak? katanya trilogi?

    ReplyDelete
  14. promosi nih ye pak? hehehe kapan bikin buku kedua dan ketiganya?

    ReplyDelete

Post a Comment