Dreamer

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Kids & Family
Yang membuat saya tertarik dengan film ini, pertama, Dakota Fanning, salah satu tokoh utamanya. Kedua, tentang kuda (pacuan).


Dakota Fanning, sejak beberapa tahun udah jadi aktris cilik favorit saya. Saya suka aktingnya di beberapa film. Uptown Girl, War of the World, The Cat in the Hat, Sweet Home Alabama, Hide and Seek, juga Man of Fire. Fanning juga bermain di film I am Sam (sayang, saya belum nonton nih film, nyari-nyari susah banget). Pernah juga jadi bintang tamu di serial Friends, Ally McBeal, ER, dan CSI. Dia juga akan main di Charlotte’s Web, Coraline, The Secret Life of Bees, dan Hounddog (wah, nggak sabar nih nunggu film-film ini).


Meski kadang saya lihat nih anak kayak gede sebelum waktunya, tapi kelihatan kesungguhan Fanning saat memerankan tokoh, dan bisa main di karakter apa aja. So, tambah jatuh cinta deh saya ama nih bocah.


Yang kedua, tentang kuda. Dari SD dulu saya punya keinginan bisa menunggang kuda, ihik. Aduh, rasanya keren banget gitu kalo bisa menunggang kuda. Temasuk salah satu dream list saya, hihi. Dulu saya suka datang ke Pacuan Kuda Pulomas, sekadar melihat kuda-kuda dari jauh.


Kembali ke Dreamer. Ini adalah film keluarga yang cukup menarik dan menyentuh. Berkisah tentang seekor kuda bernama Sonya alias Sonador (dalam bahasa Inggris berarti Dreamer), kuda pacuan yang memiliki potensi sebagai juara, namun pada sebuah lomba ia mengalami patah kaki. Palmer, sang pemilik (atau sponsor ya istilahnya?) merasa kecewa dengan Ben Crane, yang bertugas mengurus Sonador. Sebal dengan tingkah Palmer yang hanya ingin Sonador menang, Ben Crane (diperankan oleh Kurt Russel) berhenti sebagai pengurus Sonador dan atas desakan Cale, putrinya, ia membeli Sonador. Sebuah gambling, karena Sonador diperkirakan akan sembuh lama bahkan cacat dan tak bisa berpacu lagi.


Cale Crane (Dakota Fanning), jatuh cinta pada Sonador dan berusaha agar Sonador sembuh dan dapat ikut berpacu lagi. Ia tak henti menyemangati Sonador. Setiap malam, tanpa diketahui sang ayah, Cale mengendap ke kandang Sonador, memberi kuda betina itu cemilan kesukaannya, es krim (nah lho!). Setiap habis memberi Sonador es krim, Cale memancangkan stik bekas es krim di tanah dekat kandang. Adegan ini unik.


Setelah melalui terapi dan usaha cukup panjang, Sonador pun berangsur sembuh. Perlahan Ben mulai melatih kembali Sonador untuk berpacu. Ben juga berusaha membiakkan Sonador, agar lahir keturunan yang memiliki potensi sebagai juara. Jaga-jaga bila Sonador tak bisa berpacu lagi. Bersama sang putri ia datang ke seorang pemilik kuda-kuda jantan berkualitas. Sayang, biaya untuk meminjam kuda jantan yang diinginkan Ben dan Cale cukup besar. Ben tak mampu membayarnya. Cale bercerita tentang hal tersebut pada Pop, sang kakek. Pop, yang tahu betapa besar keinginan Cale agar Sonador dapat berpacu lagi mengeluarkan uang simpanannya dan menyuruh Cale memberikannya pada sang ayah. Namun, belum lagi Ben dan Cale kembali ke pemilik kuda jantan, mereka mendapat kabar dari dokter yang selama ini merawat Sonador bahwa Sonador mandul. Duh, sedih banget deh si Cale. Belum lagi saat akhirnya Sonador bisa kembali berpacu, mereka harus punya uang cukup banyak untuk mensponsori Sonador.

----------

Tak hanya berkisah tentang hubungan manusia dengan hewan, keserakahan dan kesungguhan, serta sedikit diselipi soal rasis, film ini juga bertutur tentang hubungan ayah dan anak perempuannya. Sebuah hubungan yang kadang mudah, sering kali sulit. Alhamdulillah, saya termasuk anak perempuan yang deket banget sama bokap (lho, kok jadi ke diri sendiri? :D).


Adegan yang cukup mengharukan, saat satu malam Cale mendengar debat ayah dan ibunya. Bahwa sang ayah berkorban membeli Sonador karena desakan Cale, padahal ada banyak yang mesti ia korbankan. Cale sangat sedih mendengar hal itu. Pagi-pagi ia datang ke kandang Sonador, bersiap kabur dan berusaha menunggangi Sonador. Ben yang tiba-tiba masuk mengagetkan Sonador dan Cale. Sonador yang kaget berlari dengan Cale di punggungnya yang tak siap. Ben pun mengejar Sonador dengan Cale di tunggangannya. Untungnya, Cale dapat diselamatkan. Peristiwa itu membuat hubungan ayah-anak yang sempat tegang kembali mencair.


Oh ya, film ini terinspirasi dari kisah nyata, tapi sayangnya tak ada keterangan dari kisah siapa. Biasanya kan ada tuh di awal atau akhir film. Dari browsing saya di www.imdb.com, Dreamer terinsipirasi dari kisah seekor kuda pacu bernama Mariah's Storm yang mengalami patah kaki saat difavoritkan dalam the 1993 Breeder's Cup Juvenile Fillies. Saat ini Mariah’s Storm berusia 14 tahun dan memiliki beberapa anak.

Lumayanlah, film keluarga yang cukup recommended.

-------

Judul: Dreamer
Tahun: 2005
Sutradara: John Gatins
Pemain; Kurt Russel, Dakota Fanning, Elizabeth Sue, Freddy Rodriguez, Luiz Guzman, Kris Kristofferson, dll.
Penghargaan:
- Nominasi BFCA Award untuk Best Family Film (2006)
- Menang Young Artist Award untuk Leading Young Actress (Dakota Fanning) (2006)
- Nominasi Young Artis Award untuk Best Family Feature Film - Drama (2006)


Comments

  1. Iya, Dakota Fanning cute banget, meskipun di film ini kedewasaannya agak dipaksakan. Btw, ada yang aneh menurutku. Relasi di keluarganya agak dingin. Apalagi bapak-ibunya, kaku gitu lho. Bapaknya moody banget. Di awal aku sempat ngira itu bukan bapaknya lho.

    ReplyDelete
  2. Kuda adalah binatang mengagumkan! Punya mimpi sama dengan Mba Dee: bisa menungganginya dengan nyaman dan pede :-)
    *kisah yg menarik, mudahan kapan2 bisa ikutan nonton* :-D

    ReplyDelete
  3. Eh iya, sama, Mbak. Aku tadinya juga ngira itu bukan bapaknya. Menurutku relasi ayah-anak perempuan ini kurang dieksplor, kalo lebih dalem pasti lebih mengharukan tuh filmnya.
    Di Uptown Girls, fanning lebih dipaksain lagi tuh kedewasaannya, tapi kayaknya emang sejalan ama karakter tokoh yg ia perankan. Emang gede sebelum waktunya ni bocah hehe. Aku suka ama dia, karena buat ukuran fisik nih anak gak cantik2 amat, tapi talentanya keliatan banget.

    ReplyDelete
  4. Huahh, kapan2 kite ke Dufan bareng yuk, Im! Naek komidi putar, bisa pilih kuda2 cantik tuh, hihihi. Sementara belon bisa nunggang kuda beneran gituh :D

    ReplyDelete
  5. temen kos saya ada yang punya dvd nya, udah sejak lama. malah sempat nongkrong begitu saja di ruang tv. tapi kita belum nonton ^ _ ^ nanti deh, pengen nyoba.

    ReplyDelete
  6. jadi inget kisah maria dan september di komik majalah bobo belasan tahun lalu, kisah persahabatan dengan kuda...

    ReplyDelete
  7. salam kenal yah.. :) wah.. saya jadi pgn nonton film ini.. emang si Dakota Fanning tuh ngegemesin banget.. dan cerdas.. ketika kemarin dia diwawancarai dalam 10 most fastination people.. subhanallah.. jawabannya bener-bener cerdas.. emang kesannya jadi rada gede terlalu cepat sih.. but, above all, she's really cute..

    ReplyDelete
  8. Salam kenal juga Diana :).
    Wah, wawancaranya di mana tuh? Pasti bukan TV indonesia kan? :D

    ReplyDelete
  9. tanggal 21 januari kemaren, inna sempet nonton 5 menit film judulnya "I am Sam" yang main Sean Pean dan Anak kecil yang aktingnya bagus banget sean Pean juga bagus aktingnya sebagai Mentally challenge father alias punya unstabil emosi ,kayaknya bagus nih film, cuma nonton 5 menit koz lagi nonton Amazing Race Asia. pas cek di google, anak kecil itu ternyata namanya Dakota Fanning. dah nonton belum mbak..?kayaknya bagus deh..

    ReplyDelete
  10. Iya, na, yg maen di I am sam (jadi anaknya Penn) emang Dakota Fanning. Saya belum pernah nonton filmnya, makanya pas tau ada di Trans7 pengen banget nonton (apalagi nyari dvdnya kagak dapet2). Tapi huhuhu, krn ada acara, gak keburu deh. nyampe rumah udah selese filmnya. Tambah penasaran neh.

    ReplyDelete

Post a Comment