Email darinya datang di senja hari, ba’da magrib saat saya hendak beranjak dari kantor pulang ke rumah. Membacanya, mata saya berkaca-kaca. Ia seorang gadis muda yang baru saja bergabung sebagai pengurus di FLP Sumatera Utara. Ia mengirim email kepada saya karena tertarik membaca data (mungkin di novel saya) tanggal kelahiran saya yang sama dengannya, 10 September. Berbeda 11 tahun. Ia lebih muda.
Kemudian ia bercerita sedikit tentang hidupnya. Ia adalah anak seorang nelayan di Belawan. Kesulitan hidup sudah terbiasa menyapa dirinya dan keluarga. Untuk makan pun mereka sulit. Sering kali mereka memakan sawut singkong sebagai pengganti nasi. Namun mereka tak pernah menyerah. “Saya percaya sama Allah, kalau rezeki orang itu udah diatur-Nya. Kita cuma menjemputnya aja ‘
Lantas janji Allah pun perlahan menghampirinya. Kesukaannya menulis meski dengan fasilitas begitu terbatas, mempertemukannya dengan komunitas FLP Sumut. “Melalui FLP, naskah cerpen, puisi, dan mimbar dakwah saya sering dimuat di koran-koran lokal seperti Sumut Pos, Mimbar Umum, dan Medan Pos. Kak Dyah (ketua FLP Sumut, red) juga memberi saya amanah untuk menjadi pustakawan Rumah Cahaya FLP. Dari situlah saya bisa mendapat uang saku dan membantu orangtua membayar listrik, Mbak,” jelasnya.
Saat ini ia sudah merampungkan sebuah novel, dan meminta saya untuk membaca dan mengkritisinya.
“Tolong kabari saya lewat nomor teman ini ya, Mbak,” katanya. Sebab ia hanya bisa ke warnet seminggu sekali, itu kalau ada dana lebih.
Email senja hari yang mengajari saya beribu makna.
Duh... haru banget Dee......
ReplyDeleteada semangat yang tak kenal kata henti....
ReplyDeleteIya, Mbak, aku aja pas baca nangis... :(
ReplyDeleteYup, tul, Mi! Kalo melongok diri sendiri, rasanya malu....
ReplyDeleteterima kasih Dian .... makna nya sampai ke hati ku juga ...
ReplyDeletesama-sama, Mbak Derry... :-)
ReplyDeleteBanyak potensi yang melejit saat sedang di uji asal ....... ????
ReplyDeletembak jurnalnya ku forward ke milis flp sg ya
ReplyDeletemalu yaaa.
ReplyDeleteudah beribu fasliitas masih aja....
Silakan, Fe sayang :)
ReplyDeleteasal apa hayoo...? :)
ReplyDeletehehehe... gak tau ah... isi aja sendiri sama Mba Dee
ReplyDeletexixixiixi
Hala...mbak Dee yang sudah kaya gitu, malu. gimana saya mbak? wis...tekuk2 pisan dech nich muka. Saking malune
ReplyDeleteBener, Mbak, seurius, peterpan, samson (hehe, ini nyebut band2 indo yg lagi beken).
ReplyDeleteMemang kita hrus banyak ngelongok ke bawah u/ hal 2 spt ini ya...
Iya...benar juga sich mbak....thanks loh sudah dikasih sharing cerita bagusnya.
ReplyDeleteSama2, Mbak Pungki cantik :-)
ReplyDelete