Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Religion & Spirituality |
Author: | Ziauddin Sardar |
Penulis: Ziauddin Sardar
Penerbit: Diwan Publishing (2006)
Sepertinya, ini buku terbaik yang saya baca di hampir setengah tahun 2006. Cerdas, menggugah, mencerahkan (meski tak semua pandangan penulis saya setujui--buat Imun: sama euy!), serta humorik.
Membaca buku ini maka kita diajak menyusuri berbagai pemikiran dan gerakan Islam, dan bagaimana penulis dengan kritis menelaah pemikiran/gerakan tersebut bahkan menggugatnya. Dari Jamaah Tabligh, Jamaah Islami, Ikhwanul Muslimin, hingga Sufisme.
Kita juga dibawa penulis pada petualangannya (yang berawal dari keresahan) ke berbagai negeri muslim. Turki, Iran, hingga Cina. Diselingin kisah-kisah dalam sejarah Islam, pergerakan politik, dan keagamaan.
Saya tertawa saat penulis shalat di tengah hujan deras di pinggir jalan, dalam perjalanannya menuju muktamar sebuah gerakan Islam, karena teman perjalanan tak membolehkannya menjamak shalat.
Saya berpikir keras saat penulis melontarkan kritik-kritiknya terhadap berbagai pemikiran.
Saya ikut "marah" saat penulis mengungkapkan keperihannya membaca Ayat-Ayat Setan Salman Rusdhie.
Yang jelas, otak saya benar-benar bekerja spartan membaca buku ini. Unputdownable.
-----------
cover diambil dari: www.libreriauniversitaria.it (nggak sempat scan soale :)
Hmm, selepas kuliah aku udah nyaris gak pernah baca buku-buku semacam ini, Dee. Udah habis waktu untuk ngurusin kerjaan. 'Kali ini waktu yang tepat untuk mulai baca lagi, sebellum keburu jadi sekuler disini, hehehe.....
ReplyDeleteMau dong, bukunya...:)
ReplyDeleteBerapa tuh harganya ? kok ndak ada di review nya Mba =P
ReplyDeleteSilakan dibaca, Mbak, tapi tetap harus punya pijakan yang kuat, kalo gak bakal goyang juga baca buku ini, hehe. Paling gak buatku buku ini ngajarin untuk selalu belajar dan kritis terhadap pemahaman agama kita, meski jangan bablas juga kritisnya :)
ReplyDeleteNtar deh hadiah buat meritannya, huehehe (cepetan makanya!).
ReplyDeleteCoba deh di NY pasti ada, Da. Di sini baru aja diterjemahin.
Kayaknya sekitar 50 ribuan terjemahannya, Rahmat.
ReplyDeletewedew
ReplyDeleteZiauddin Sardar termasuk yang aku sukai dulu, sama dengan John L. Esposito. Karen Armstrong aku suka juga, di Sejarah Tuhan. Menurutku, dia membidiknya dari sudut pandang yang obyektif, meski ada yang berpendapat tulisan Armstrong kental dimuati "pesanan" dari pihak-pihak tertentu.
ReplyDeleteIndeed, beragama perlu kritis karena inti agama sebenarnya juga mengajak manusia untuk berpikir tentang hakikat ciptaan Tuhan dan melihat kebesaranNya. Namun untuk batas, inilah yang seringkali tipis batasannya. Ada yang mengatakan, "Jika hatimu sudah bertanya bagaimanakah sebenarnya wujud Tuhanmu dan dari apa Dia diciptakan, berhentilah sejenak karena mungkin pertanyaan itu bukan dari hatimu sendiri."
Hmm, aku pikir pertanyaan seperti itu pasti pernah terlintas di benak kita juga, kan? Mungkin sekarang waktu yang tepat juga untuk berhenti sejenak, hehehe......
Lebih enak dapat hadiah...hehehe
ReplyDeleteSe-7, mbak :)
ReplyDeleteOk deh, ditunggu undangannya, Bos! :p
ReplyDeleteOk deh, ditunggu undangannya, Bos! :p
ReplyDeletesama dengan dian. meski ada beberapa hal yang aku ga setuju dg buku ini, tapi buku ini bagus, cerdas dan humanis. btw, kovernya bagusan aslinya ya..? Aku punyanya terjemahan jee...:)
ReplyDeleteIya, luthu ya? :) Ada beberapa versi cover, yang paling seger yg ini mbak.
ReplyDeleteBuku ini emang keren abis... pokoknya sejak ngeliat pertama kali di Gramed, wah ini kudu beli neh. Waktu itu nggak kepikiran isinya macam itu. Pokoke liat pengarangnya, langsung beli. Ternyata emang bagus.. kita belajar berpikir kritis yang ngga jadi krisis...hehehe
ReplyDeleteJadi nih bikin Desperately seeking paradise ala kita? :D
ReplyDeleteHuhuhuhuhu, direview lagih disini? Hiks, pengin baca :-D
ReplyDeleteAssalamualaikum Mbak,
ReplyDelete"Sepertinya, ini buku terbaik yang saya baca di hampir setengah tahun 2006. Cerdas, menggugah, mencerahkan (meski tak semua pandangan penulis saya setujui--buat Imun: sama euy!), serta humorik."
Pasti buku ini menghiburkan hati.:-) Ingin juga buku nie..
Mbak, di Wali Songo pasti ad jualkan?
saalam ukhuwah
Miza
Cari, neng, cari... :D
ReplyDeletekayaknya ada deh, ramiza. kalo gak ada coba di gunung agung atau gramedia :)
ReplyDeleteduh... Mbak..
ReplyDeletedi mana tuh gunung agung?Yang saya tahu gunung merapi, gunung tangkubang perahu.. :-"
Bantuin dong.. addressnya.kebetulan,sy ke Jakarta nanti tanggal 28May.
salam
wah, saya pikir Ramiza tinggal di Jkt :D.
ReplyDeleteKalo Ramiza tau walisongo di jl kwitang, senen, nah tinggal jalan dikit tuh, ke arah kanan ada, ke arah kiri ada (yg ini bukanya dr jam 7 pagi sampai jam 7 malam).
kalo gak ada tinggal nyebrang ke Atrium senen, cari di gramedia. Gak ada juga, naik mikrolet 01 ke gramedia matraman (yg lebih lengkap). Gak ada juga, ke MP Book Point (tapi agak jauh, di daerah cipete, jaksel). Atau coba cari juga di pedagang2 buku di pinggiran jl kwitang, sapa tau ada :)
Ok Mbak Dee Terima kasih ya :-0
ReplyDeletesaya sudah copy tempat2 diatas.
Ya! pedagang2 di pinggiran memang bisa bantu. saya juga suka disitu.. ;-)
Saalam
you're very welcome, ramiza. moga dapet ya bukunya! :)
ReplyDeleteInsyaAllah...
ReplyDelete