Sebuah buku ukuran folio, tebal sekitar 600 halaman, disediakan di sekretariat yang merangkap Rumah Cahaya itu. Ini adalah buku untuk melatih menulis, menuangkan gagasan. Bukan berisi cerpen atau novel, tapi cukup apa yang dirasa hati. Untuk menggemulaikan tangan mengukir kata dengan pena.
Maka, kalimat-kalimat pun berhamburan. Sekadar apa kabar hingga nasihat. Dari gerutuan hingga kegemasan. Dari ceria hingga lara. Bisa dua baris kalimat, bisa 5 lembar. Ada berbagi semangat di sana, kebahagiaan, kekecewaan, kekesalan, hingga mendamaikan saudaranya yang sedang berselisih. Sarat makna.
Semua pengurus bisa menulis. Namun tamu khusus juga dipersilakan menulis. Seperti Kang Irfan dan saya misalnya (ehem). Kang Irfan menulis hingga 5 halaman. Waduh, apa saja sih yang ditulis?! Pas saya menulis, bablas 5 halaman, dapat 6 halaman. Waks! Kesan-kesannya kebanyakan :D. Sampai ajrut-ajrutan nulis di mobil.
Berlatih menulis memang tak usah muluk-muluk. Cukup lontarkan apa yang dirasa di hati. Mungkin dari sana bertebar hikmah.
FLP memang....... (iiiihhh.... gemessssy kucingnya!) TOPBH!!
ReplyDeleteKang Irfan niy yeeeeeeee, ehem... ehemmm, uhuk!
ReplyDelete*mba, titip salam untuk adiknya, Zam-Zam, teman mainku kalo ke Manchester, doi pan dah selesai dan baru aja married kan* :-D
Waaah... Untuk melontarkan apa yang dirasa di hati dalam bentuk tulisan nggak gampang lhooo... *malu dan nggak pede* Kepengennya sih sekali nulis langsung bagus dan enak dibacanya gitu, biar seneng nulisnya... hehehehe...
ReplyDeleteHehe, mau mbak kucingnya?? bole ambil satu, gratis, kalo 2 diskon 50% hehe
ReplyDeleteImaaaaaa, kangeeennn! *big hug*
ReplyDeleteYa org sunda panggilnya akang, Im, masak om? hehe. Temen2 FLP manggil beliau emang akang :).
Insya Allah ntar disalamin. Iya, seminggu sebelum ke Aceh adik kang irfan merit. Tadinya ke aceh malah minggu itu, diundur krn kang irfan kudu dong hadir di meritan adiknya :D. Weleh, dunia emang sempit, temannya ima toh, huuu :D.
Nulis yg terlontar di hati emang gampang kok mbak, masalahnya bagus ato gak? nah ini urusan ntar, hehe. Kalo sekali nulis lsg bagus dan enak tantangannya kurang, Mbak Ari, hihihi
ReplyDeletehik hik hik.... beli satu dapat dua?
ReplyDeletesetuj!
ReplyDeletejuga, belajar dari Mas Imam-nya UmmmuJIB: revisi, revisi, revisi..... hidup mas Imam! :D
buat mbak dapet 3 deh: unyil, ucrit, melan (bandel semua nih, eh ucrit agak kalem). usro mati. mau? wakakakakk!
ReplyDeleteAssalamu`alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
ReplyDeleteSalam ta`aruf buat yg punya bolg :)
wa'alaikumussalam wr wb. Salam kenal juga, Lini (mumtahanah?) :)
ReplyDeleteMbak, sekarang aku jauh dari FLP Aceh. hal yang selalu kangen dengan FLP Aceh ya buku hariannya itu. Selalu aja ada rindu untuk membolak-balik lembaran itu
ReplyDeleteDua tahun lagi, aku baru bisa mencorat-coret buku itu
ReplyDeletembak dee, ne Ali...keren ding blognya...
ReplyDeleteAssalamualaikum wr.wb
ReplyDeleteSalam kenal buat semua daripada baharsj.