The Secret Garden

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Kids & Family
"I hate the way you talk about dying!"
"Everyone thinks I'll die."
"If everyone thought that about me, I wouldn't do it!"

***

Masa lalu adalah untuk bercermin, sejenak untuk ditoleh, diambil pelajaran dan hikmah, bukan untuk menjadi belenggu, yang memusnahkan masa depan, menghancurkan harapan, dan memasung cinta. Begitu kira-kira pesan dari film indah ini, The Secret Garden (TSG).

TSG dirilis 12 tahun lalu, tepatnya tahun 1993 (dan saya baru nonton minggu lalu di salah satu televisi swasta, norak ya?!). Diangkat dari novel berjudul sama karya Frances Hodgson Burnett (termasuk dalam daftar 100 buku anak terbaik sepanjang masa versi National Education Association).

Berkisah tentang Mary Lennox, gadis cilik asal Inggris yang dibesarkan di India. Orangtuanya adalah tipe orangtua yang cuek dengan anak sendiri. Mary lebih banyak menghabiskan waktu dengan pengasuhnya. Dalam sebuah gempa bumi, Mary kehilangan kedua orangtuanya. Ia pun harus kembali ke Inggris dan tinggal bersama pamannya yang memiliki sebuah rumah (kastil tepatnya). Lord Craven, sang paman, menikah dengan saudara kandung ibu Mary, yang telah meninggal 10 tahun lalu. Sejak istrinya meninggal Lord Craven lebih banyak menyendiri, Mary pun tak mudah menemui sang paman. Merasa bosan dan juga sebal dengan Mrs Medlock (pengasuh yang bertugas menjaga dan mengawasinya) Mary pun menjelajah kastil sang paman, dan menemukan sebuah taman yang tak terurus. Dibantu oleh Dickon, bocah laki-laki yang juga pelayan di kastil itu, Mary memperbaiki taman tersebut, dan meminta Dickon untuk merahasiakannya dari yang lain.

Pada masa awal tinggal di kastil, Mary sering mendengar tangis seorang bocah, namun pelayan-pelayan di kastil tersebut selalu menyembunyikan hal sebenarnya. Sampai suatu malam Mary menemukan bocah cilik yang sedang menangis di sebuah kamar. Colin, nama bocah laki-laki itu ternyata anak sang paman. Ia menderita sakit sehingga tak boleh terkena udara bebas, harus selalu di dalam kamar, dengan kaki cacat. Mrs Medlock sangat protektif terhadap Colin. Pelayan-pelayan yang lain harus tunduk dengan perintahnya. Sejak itu tanpa sepengetahuan Mrs Medlock dan penghuni kastil lain, Mary sering datang ke kamar Colin dan mengajak sepupunya itu berbicara dan bermain. Mary juga menceritakan “taman rahasia” yang ia temukan pada Colin.

Karena terlalu dijaga, bagi Mary, Colin menjadi sosok yang egois dan mudah menyerah. Sedikit demi sedikit Mary berusaha membangkitkan rasa keputusasaan Colin yang merasa penyakitnya tak dapat disembuhkan dan ia akan mati. Simak dialog menarik dua bocah cilik ini:

Mary: Stop this crying, I hate you! Everybody hates you! You're so selfish.
Colin: I'm going to die!
Mary: What would you know about dying?
Colin: My mother died!
Mary: Both my parents died! It's because you're so selfish!

Dapatkah Mary membawa cinta kembali pada keluarganya? Membuat Colin percaya bahwa sakitnya dapat sembuh?

Asli, TSG adalah film keluarga yang menarik, indah, dan segar. Saya jadi ingat film Sound of Music, Andre, dan Heidi. Yang berbicara tentang hangatnya cinta dalam keluarga (dan bahwa manusia harus selalu mengusahakan), tentang kenakalan yang wajar dari anak-anak, dan tentang keindahan setting. Kalau dibuat musikal seperti Sound of Music, mungkin TSG akan lebih menarik lagi. Pemain-pemainnya juga bagus, Kate Maberly yang berperan sebagai Mary bermain cemerlang (dia main juga bareng Johnny Depp dan Kate Winslet di Finding Neverland—film bagus juga nih). Kate bermain alami, gemesin. Maggie Smith juga sukses memerankan Mrs Medlock yang dingin dan keras (di film Harry Potter, Smith berperan sebagai Profesor McGonagall, kepala asrama Gryffindor). Tapi yang juga bagus mainnya menurut saya adalah Laura Crossley yang berperan sebagai Martha (gadis pelayan, kakak Dickon). Laura bisa memerankan dengan baik karakter Martha yang lugu namun cukup cerdas dan humoris.

Oh ya, TSG juga aman buat anak-anak. Nilai moralnya juga bagus. Film ini juga memenangkan beberapa penghargaan.

Saya adi ingin baca buku aslinya (belum baca juga nih, norak lagi :D). Padahal bukunya juga sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa (cuma sepertinya di Indonesia belum deh). Kalau ada yang lihat di toko buku, boleh ya kasi tahu saya (saya sih nyari gak ada, or belum nemu kali yee).


Comments

  1. Uni Imunku cayank, mauuuuuuuuuuu!!! *keluar barbarnye :D*
    Pleaaasee, kalo ada yg jual beliin dunk atu, ntar aku ganti dananya, pliss, plizzzz... *berlutut* :D

    ReplyDelete
  2. yee, ngomongnya nggak dari kemarin2, kek kek
    kayaknya ada 3 buku deh, judul sama...
    cuman, nggak liat lagi....most likely dah masuk kotak dikirikm ke indon.
    but, for you, my love, imun cariin di charity de...ntar kukirim yeee.
    wassalam,
    imun

    ReplyDelete
  3. Muaahhh! Tengkyu honey boney sweetie pie! ;)

    ReplyDelete
  4. tunggu aja ya
    2 pekan ini insya Allah bisa jalan2 de nyari buku...

    ReplyDelete
  5. nunggu ah, ampe ada yg diterjemahin ke bahasa indonesia hihhi

    ReplyDelete
  6. iya, kmrn cari2 di book fair buku aslinya gak ada. terjemahannya apalagi :D. nanti usulin ke penerbit deh buat terjemahin, kali aja divisi baru mizan (read publishing) mau nerbitin, fe :)

    ReplyDelete
  7. Dulu saya punya buku TSG ini versi bahasa Indonesia, penerbitnya saya lupa maklum waktu itu masih SD (awal 90-an) :D yg pasti bukan dari gramedia. judulnya Taman Rahasia, dengan cover seorang anak perempuan dan background dominan hijau.
    sayang buku itu saat ini raib entah kemana hiks... hiks...
    sy setuju dengan mbak deeyand, ceritanya "berisi' dan menyentuh :)

    ReplyDelete
  8. Iya, teman saya bilang udah diterjemahkan di Indonesia, tapi udah lama. Kayaknya udah abis ya cetakannya :-). saya dah minta temen di penerbitan yang baru punya lini terjemahan untuk enrjemahin TSG. moga bisa direalisasi ;).

    ReplyDelete
  9. aku pernah baca versi indonya, versi inggrisnya, pernah denger audiobook-nya, pernah nonton filmnya. sukaaaa banget sama buku ini! tapi di mana gerangan ketiga versi itu sekarang? hiks...

    ReplyDelete
  10. Fem, kalo nemu mau yaaa, gak ape deh difotokopi, hehe. Uni Imun mo ngasi, tapi nyampe di sini masih lama kayaknye :D

    ReplyDelete
  11. Whuaaaaaaaaaa, aku baru ajah nonton ini seminggu lalu. Setuju, ini film indah dan bertutur indah tentang persahabatan, kasih dan keluarga :-)

    ReplyDelete
  12. hihi, baru baca reply ima yg ini. iya, jadi pengen nonton lagi nih film...

    ReplyDelete

Post a Comment