Jatuh Bangun Cintaku

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Teens
Author:Asma Nadia dkk
CINTA COWOK CAKEP, CINTA SEMU, SAMPAI CINTA SEJATI?

Ramalan & Cowok Cakep
Suatu hari, waktu SMA kalau tak salah, saya pernah diramal oleh seorang teman mengenai tipe cowok yang saya suka. Sebelumnya saya disuruh menjawab dulu sebuah pertanyaan yang jawabnya multiple choice alias pilih salah satu, yang nggak kepilih kesiaan deh loe! Kira-kira begini pertanyaannya (maklum sudah belasan tahun lewat):

Bila dalam waktu bersamaan kamu dihadapkan pada tiga situasi yang sama-sama menuntut perhatian, mana yang pertama kamu pilih:
a. Ada tamu mengetuk pintu
b. Telepon berdering minta diangkat
c. Jemuran pakaian sudah kering minta diangkat juga (idih!)

Saya memilih jawaban “a”. Sebab menurut logika saya, kemungkinan tamu yang datang keperluannya penting. Seseorang yang menelepon kan bisa menelepon kembali, dan jemuran bisa saya angkat setelah saya menerima tamu. Jadi, jawaban yang paling prioritas menurut saya adalah “a”.

Lantas jawaban saya tersebut dianalisa oleh teman saya. Menurutnya, dari pilihan jawaban tersebut, saya adalah tipe orang yang melihat pria hanya dari tampang alias fisik belaka, inginnya yang cakep saja. Waktu itu sih saya cuma tertawa, yah namanya juga main-main. Lagian apa hubungannya tamu mengetuk pintu sama tampang cakep?

Terus apa hubungannya sama soal story jatuh cinta yang mau saya tulis ini?!
Setelah saya telusuri perjalanan jatuh cinta saya (taela…) ada benarnya juga. Eh, eh sebentar, “jatuh cinta”, wah… buat saya istilah ini kurang tepat. Tapi nggak apa-apa deh, buat sementara. Ok, ulang sedikit, jadi setelah saya telusur story-story jatuh cinta saya, dari mulai puber pertama, sampai puber ketujuh (hehe, nggak ding!), cowok-cowok yang saya taksir cakep-cakep semua! Wajarlah, saya kan juga cakep… mirip Jennifer Lopez kalau lagi menyamar jadi Nenek Lampir, hehehe.

Apakah benar saya lebih melihat tampang daripada kecerdasan dan tingkah laku (bahasa kerennya brain and behaviour) seorang cowok? Eitt, nanti dulu! Ngaku deh, kamu-kamu juga pasti suka tampang imut bin cute Joe McIntyre, handsome bin ganteng Tom Cruise, cool bin cuek Johnny Deep? (Maaf, seleb-nya seleb jaman saya, hehe, kalau sekarang ya kayak Tobey McGuire, Jake Gyleenhal, atau Mandra, lho? hihi). Siapa sih yang nggak suka, ngaku deh! Kalau nggak ngaku saya kutuk jadi kucing gondrong!

..... to be continued

Sambungannya silakan baca di buku Jatuh Bangun Cintaku, hehe. Tulisan lengkap saya ada di sana. Ada banyak tulisan jatuh bangun (cinta) lainnya. Saya mah nggak jatuh bangun, cuma keserimpet dikit, hehe.

Target pasar buku ini buat remaja, yang udah kakek-nenek mo baca, sama sekali nggak dilarang. Bisa minjem ama cucu, asal cucunya dikasi duit buat beli nih buku (apa seh?!), hehe.

salam,
Dee

Comments

  1. Mbak Dian jahaaaaaaat.. tahu gini saya ngga' baca tadi... penasaran nih (kasih tak sampai :-)))

    ReplyDelete
  2. Hehe, maaf, Prit (ato Fiya? :)... asik juga bikin org penasaran. Hayoo, beli bukunya, jangan minjem yak, hehe.

    ReplyDelete
  3. Kalo dilihat sekilas memang yg menguasai diri adalah persepsi, bukan yg aktual. Saya juga terkecoh ketika bacanya sekilas/terlalu cepat. Misalnya soal jemuran, persepsi saya adalah penting untuk diangkat karena ada hujan, padahal ternyata tidak tertulis keadaan darurat seperti hujan, jadi seharusnya tidak perlu dipikirkan ya? Karena bisa nanti2 saja.


    Telepon berdering sepertinya sedikit lebih darurat daripada ketukan tamu, walau dua2nya juga penting, karena waktu lebih pendek utk sampai "tut-tut-tut" [time-out], dan tidak tahu siapa yg menelepon. Kalo tamu yg sudah di depan pintu, lebih mudah utk mengejarnya ya? Setelah tahu info si penelepon & pesannya secara singkat, baru deh ke pintu, atau sambil teriak "Wa'alaikum salam, iyah, sebentar"?


    Menarik juga tuh, kesimpulannya jadi soal cari calon pendamping. Hehehe karena saya belum tahu bagaimana terhubungnya. Is it psychology stuff?
    Gimana tuh kesimpulan utk masing2 pilihan? a b c?

    ReplyDelete
  4. Wah, kurang tau tuh Teguh, psychology stuff ato bukan? :D. Yg ngeramal bocah SMA kls 1 juga :D. Kalo saya gak salah inget, dengan memilih jwbn 'a' saya lebih mengutamakan tampang, karena jwbn b dan c kan gak ada tampang, sedangkan jwbn a, tamu, pasti ada tampangnya dong, kecuali jurig, hehe. Aneh kan analisanya? Psychology gak tuh? Namanya juga anak-anak... :)

    ReplyDelete
  5. Wah... kirain benar2 psikolog nih...

    Padahal sudah duduk tenang kayak waktu SD, siap menerima pelajaran / pengetahuan baru nih.

    ReplyDelete

Post a Comment