“There is difference between knowing the path and walking the path.”
(from The Matrix Revolution)
Dalam sebuah kalimatnya, Hasan Al-Banna pernah berkata, “Di dunia ini, dari banyaknya jumlah manusia, hanya sedikit saja dari mereka yang sadar. Dan dari sedikit yang sadar itu, hanya sedikit saja yang ber-Islam. Dari mereka yang ber-Islam, jauh lebih sedikit lagi yang berdakwah. Dari mereka yang berdakwah, jauh lebih sedikit lagi yang berjuang. Dari sedikit yang berjuang, jauh lebih sedikit yang bersabar. Dan dari sedikit yang bersabar itu, hanya sedikit saja dari mereka yang sampai akhir perjalanan.”
Mengetahui saja, sama sekali tak cukup. Kita harus merealisasikan apa yang kita ketahui. Kita mengetahui apa itu definisi tentang kehidupan yang baik. Tapi pengetahuan tersebut tidak serta merta membuat kualitas hidup kita menjadi baik. Kita mengetahui apa itu kebenaran, tapi sekali lagi, tak cukup hanya dengan mengetahui. Kita wajib, mengetahui, mengikuti, menegakkan dan bergabung bersama kebenaran itu sendiri.
Di dunia ini, tak kurang jumlahnya orang-orang yang memiliki pengetahuan. Namun, apakah dunia berubah menjadi lebih baik, hanya dengan itu? Dunia berubah, ketika orang-orang berpengetahuan melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuannya.
Dunia berubah karena orang-orang yang bergerak. Semesta pun terus bergerak, untuk menjaga stabilitasnya. Bayangkan bila semesta tiba-tiba berhenti bergerak?! Akan terjadi kehancuran tak terperi.
Karenanya, diam tak selalu emas. Diam juga bisa berubah menjadi dosa. Karena dengan diamnya, sesuatu menjadi hancur. Karena dengan diamnya, sesuatu menjadi rusak. Saat itulah kita bisa menyebutnya sebagai the sin of inaction. Dosa karena tidak berbuat apa-apa.
Selama ini, kita sering beranggapan bahwa sikap pasif, minimal berbuah netral. Tak berdosa seseorang, jika ia tak melakukan sebuah perbuatan dosa. Tapi rupanya, tak selalu demikian.
Betapa banyak yang menuntut kita untuk bergerak, hari ini. Rakyat kita di Indonesia lemah dan dilemahkan. Saudara kita di Palestina, perlu pertolongan. Muslim di Darfur, menanti kita berbuat sesuatu. Ribuan pengungsi, yang keluar dari berbagai negara untuk menyelamatkan diri, sampai hari ini masih terus menanti. Chechnya, Kashmir, Kosovo... menunggu untuk kita bantu.
Apakah kita hanya mampu melihat? Alangkah berdosanya kita, jika tidak melakukan sesuatu!
===
Kutipan dari salah satu tulisan di buku THE SECRET OF HEAVEN (Herry Nurdi) - published soon, on June 2009 by Lingkar Pena Publishing House.
Siapa bilang masuk surga itu gampang? Surga meminta tebusan yang sangat mahal: Kesadaran yang Tinggi. Amal yang Besar. Keberanian yang tak kenal gentar. Dan lebih dari segalanya, surga meminta ketakutan dan cinta kita pada Tuhan Semesta Alam.
Asli, ini buku bagus banget! Yang sudah pernah baca THE SECRET FOR MUSLIM oleh Herry Nurdi juga, buku ini adalah pelengkapnya.
So, tunggu tanggal terbitnya ya :)
(from The Matrix Revolution)
Dalam sebuah kalimatnya, Hasan Al-Banna pernah berkata, “Di dunia ini, dari banyaknya jumlah manusia, hanya sedikit saja dari mereka yang sadar. Dan dari sedikit yang sadar itu, hanya sedikit saja yang ber-Islam. Dari mereka yang ber-Islam, jauh lebih sedikit lagi yang berdakwah. Dari mereka yang berdakwah, jauh lebih sedikit lagi yang berjuang. Dari sedikit yang berjuang, jauh lebih sedikit yang bersabar. Dan dari sedikit yang bersabar itu, hanya sedikit saja dari mereka yang sampai akhir perjalanan.”
Mengetahui saja, sama sekali tak cukup. Kita harus merealisasikan apa yang kita ketahui. Kita mengetahui apa itu definisi tentang kehidupan yang baik. Tapi pengetahuan tersebut tidak serta merta membuat kualitas hidup kita menjadi baik. Kita mengetahui apa itu kebenaran, tapi sekali lagi, tak cukup hanya dengan mengetahui. Kita wajib, mengetahui, mengikuti, menegakkan dan bergabung bersama kebenaran itu sendiri.
Di dunia ini, tak kurang jumlahnya orang-orang yang memiliki pengetahuan. Namun, apakah dunia berubah menjadi lebih baik, hanya dengan itu? Dunia berubah, ketika orang-orang berpengetahuan melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuannya.
Dunia berubah karena orang-orang yang bergerak. Semesta pun terus bergerak, untuk menjaga stabilitasnya. Bayangkan bila semesta tiba-tiba berhenti bergerak?! Akan terjadi kehancuran tak terperi.
Karenanya, diam tak selalu emas. Diam juga bisa berubah menjadi dosa. Karena dengan diamnya, sesuatu menjadi hancur. Karena dengan diamnya, sesuatu menjadi rusak. Saat itulah kita bisa menyebutnya sebagai the sin of inaction. Dosa karena tidak berbuat apa-apa.
Selama ini, kita sering beranggapan bahwa sikap pasif, minimal berbuah netral. Tak berdosa seseorang, jika ia tak melakukan sebuah perbuatan dosa. Tapi rupanya, tak selalu demikian.
Betapa banyak yang menuntut kita untuk bergerak, hari ini. Rakyat kita di Indonesia lemah dan dilemahkan. Saudara kita di Palestina, perlu pertolongan. Muslim di Darfur, menanti kita berbuat sesuatu. Ribuan pengungsi, yang keluar dari berbagai negara untuk menyelamatkan diri, sampai hari ini masih terus menanti. Chechnya, Kashmir, Kosovo... menunggu untuk kita bantu.
Apakah kita hanya mampu melihat? Alangkah berdosanya kita, jika tidak melakukan sesuatu!
===
Kutipan dari salah satu tulisan di buku THE SECRET OF HEAVEN (Herry Nurdi) - published soon, on June 2009 by Lingkar Pena Publishing House.
Siapa bilang masuk surga itu gampang? Surga meminta tebusan yang sangat mahal: Kesadaran yang Tinggi. Amal yang Besar. Keberanian yang tak kenal gentar. Dan lebih dari segalanya, surga meminta ketakutan dan cinta kita pada Tuhan Semesta Alam.
Asli, ini buku bagus banget! Yang sudah pernah baca THE SECRET FOR MUSLIM oleh Herry Nurdi juga, buku ini adalah pelengkapnya.
So, tunggu tanggal terbitnya ya :)
bagus... kadang saya bingung klo ada bengitu banyak orang yang total dalam usaha meraih cita2 di dunia, dalam kehidupan dunia... tapi ga banyak yang total mengusahakan kehidupan akhirat...
ReplyDeleteThanks infonya ya Dee.....
ReplyDeleteEmang, ilmu kalo gak diamalkan gak ada gunanya ya...:)
gak ada website kayak gini http://volunteeraidnepal.org/ untuk negara2 itu ya?
ReplyDeletekalo ini termasuk saya... :(
ReplyDeletesama2, mbak...
ReplyDeleteTFS mbak Dee, utk infonya.
ReplyDeletesepertinya buku ini sangat mencerahkan :-)
kurang tahu jg ya, nit. tapi setahu mbak ada web2/organisasi yg memfokuskan pada poor country . tapi kalo per-satu negara, ada ethiopia misalnya. yang lain belum begitu tahu.
ReplyDeleteSangat, tin! Tulisan2 Mas Herry sangat mencerahkan, segar, dan smart. Membuat kita semangat, tapi di satu sisi realistis thd kondisi Muslim. Otokritik, plus gak asal njeblak protes, selalu ada solusi atau paling tidak arah ke sana dalam tiap tulisannya.
ReplyDeletesudah sampai di Jakarta Mbak?
ReplyDeletekata katanya bagus ya mbak..
ReplyDeletesudah dari 2 minggu lalu, mbak'e :)
ReplyDeleteyup, bagus dan "ngena", mbak yen. aku rekomen bgt deh buku ini ;)
ReplyDelete