Saleem



Belum lama saya mengenalnya. Mungkin dua bulan lalu. Seorang teman
memberi ID YM saya padanya. Dia hanya ingin menambah teman, memperluas
silaturahim, begitu kata teman saya.



Lantas sejak itu ia pun suka mem-buzz saya. Biasanya yang kami
perbincangkan adalah mengenai perbedaan adat istiadat di Pakistan dan
Indonesia, juga diskusi seputar Islam. Bila saya sibuk, ia dengan
santun menyuruh saya meneruskan aktivitas.



Namanya Saleem. Usianya 42 tahun. Seorang programmer komputer. Tinggal
di Islamabad, Pakistan. Sudah berkeluarga, memiliki lima orang anak.



Sehari sebelum gempa besar melanda Afghan, Pakistan, dan sebagian
India, Brother Saleem mem-buzz saya. Dia hanya meminta saya mendoakan
dia dan keluarganya. Saya mengiyakan. Tentu saja, sebagai muslim harus
saling mendoakan. Saya hanya sedikit heran karena tak biasanya ia
mem-buzz dan hanya meminta didoakan.



Esok harinya saya mendengar kabar musibah itu. Gempa 7,6 skala richter
mengguncang Pakistan, Afghan, dan India. Korban terbanyak dari
Pakistan, terutama kota Islamabad dan sekitarnya, ada 20 ribu orang
lebih tewas. Belum termasuk yang masih tertimbun dan yang luka-luka.



Saya tersentak. Ingatan saya langsung melayang kepada Brother Saleem
dan keluarganya. Apakah dia selamat? Apakah termasuk korban yang
luka-luka atau bahkan tewas? Saat melihat tayangan di televisi, saya
hanya dapat memanjatkan doa. Untuk Brother Saleem, keluarganya, dan
semua korban.



Selama 3-4 hari ini, saya sama sekali tak mendapat kabar dari Borther Saleem. Padahal biasanya ia online setiap hari.



Rabb, saya tidak tahu di mana saudara saya itu....



Semoga Allah melindunginya....



Bilapun termasuk korban tewas, semoga Allah menerimanya di tempat terbaik.

Bila selamat, semoga Allah memberi kesabaran dan kekuatan.

Tak ada yang lebih baik dari seorang muslim, yang bila mendapat nikmat
mengucap syukur, dan bila ditimpa musibah bersabar selalu.



Untuk semua saudara-saudaraku yang tertimpa musibah di benua India,
semoga Allah memberikan kesabaran dan kekuatan selalu... yang
meninggal, semoga tempat terbaik saja yang ada di sisi Allah. Amin.



Comments

  1. waduhhhh jadi inget temen OL saya yg di Peshawar kok gak pernah OL lagi yah setelah kejadian itu....

    ReplyDelete
  2. mungkin seperti dapet firasat, ya, mbak... inalillahi memang bikin kaget tuh beritanya, alhamdulillah tempatku baik-baik aja...

    ReplyDelete
  3. saya doain juga mbak, semoga semua korban mendapat tempat yang layak di sisiNya, amiinn.. dan bangsa pakistan tabah dengan bencana nasionalnya.

    ReplyDelete
  4. iya mbak, sedih banget ya denger musibah beruntun yang menimpa saudara2 kita.
    Allahummanshur muslimin fii kulli makaan

    ReplyDelete
  5. A year living dangerously...
    UN mengatakan bahwa tahun ini korban manusia akibat bencana alam telah mencapai tiga kali lipat dari biasanya.
    Laporan pandangan mata dari Kashmir, perbatasan Pakistan-India yang sarat dengan konflik dan menelan banyak korban jiwa, kali ini bencana alam turut mengambil bagiannya.

    Yuuuk untuk kita-kita yang masih diberi kesempatan segera mengukuhkan iman, memperbanyak amal-ibadah, memegang erat-erat Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW.

    Ketika banyak terjadi bencana alam,
    Ketika penguasa tidak lagi amanah,
    Ketika fitnah merajalela,
    Ketika Islam mulai dipertanyakan,
    A year living dangerously.....

    Kepada Allah, kita semua berlindung.

    ReplyDelete
  6. amin. Doa saya juga untuk semua saudara di sana

    ReplyDelete
  7. Innalillaahi, "peringatan" Allah ada dimana-mana, mudahan saudara-saudara kita disana tabah dan sabar menghadapi semua dan brother Saleem sekeluarga mendapat yg terbaik *hug mba Dee*

    ReplyDelete
  8. Iya, mungkin, Ci. Eh, pas denger berita itu, Mbak juga sempet kuatir banget ama kamu lho,Ci. kan di India juga ya. Alhamdulillah pas besoknya liat kamu posting di multiply :). Alhamdulillah.

    ReplyDelete
  9. Mudah2an teman mbak selamat ya, Mbak. Bisa saja dia sebenarnya selamat, tapi karena jalur komunikasi yang rusak, jadi gak bisa online. Semoga Allah melindungi teman Mbak. AMin.

    ReplyDelete
  10. Ya, 'kiamat-kiamat kecil' udah banyak, Mbak. Rasulullah sendiri bilang di akhir jaman akan banyak terjadi gempa.

    "Sabda Rasulullah saw: Nanti pada akhir zaman akan terjadi gempa bumi
    dan penyakit kolera dan perubahan-perubahan ini terjadi apabila
    pemusik-pemusik, biduanita-biduanita telah maharajalela dalam kehidupan
    umat manusia dan minuman keras (arak) telah dihalalkan." (Riwayat
    Thabrani).

    "Dari Anas bin Malik ra berkata Rasulullah s.a.w bersabda:
    Sesungguhnya sebahagian tanda-tanda dekatnya hari kiamat adalah
    hilangnya kemanfaatan ilmu, makin ketara kebodohan, diminumnya khamar
    (arak), meluasnya perzinaan dengan terang-terangan, banyaknya wanita
    dan sedikitnya lelaki sehingga lima puluh 50 wanita mempunyai satu
    pelindung lelaki".(Riwayat Bukhari).

    Betul kata Mbak Ari, semoga kita termasuk orang yang berpegang pada tali agama Allah...

    ReplyDelete
  11. Iya, Ima, kalau peringatan yang Allah beri tidak membuat kita yang masih hidup ini 'ngeh', kebangetan banget deh. Mereka yang menjadi korban bisa jadi sengaja Allah lepaskan dari himpitan hidup, dunia yang smakin sesak. Tapi kita?
    Big hug buat Ima :)

    ReplyDelete
  12. iya nih mba rahma...aku jg khawatir jg!
    aku punya teman dihyderabad tp dia punya kakak diislamabad.
    blm ada berita dr dia jg, jd khawatir nih!

    iya kasihan yah banyak bgt yg meninggal, tiap hr baca di yahoo news and ditv.
    huh...apa kbrnya saudara kita, pdhl lg bulan puasa lg. cobaan berat utk saudara kita yah!

    ReplyDelete
  13. Iya, Soraya, cobaan berat, tapi kalau dapat melalui dengan penu kesabaran insyaAllah balasannya besar. Semoga semua saudara kita dilindungi Allah. Amin.

    ReplyDelete

Post a Comment